Darurat Covid 19

Mengenal Varian C.1.2? Varian Baru Virus Corona yang Ditemukan di Afrika Selatan

Mengenal Varian C.1.2? Varian Baru Virus Corona yang Ditemukan di Afrika Selatan

Editor: Slamet Teguh
Freepik
Mengenal Varian C.1.2? Varian Baru Virus Corona yang Ditemukan di Afrika Selatan 

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apa pun selain demografinya dan apakah varian ini memiliki kelompok mutasi yang serupa," katanya.

Baca juga: Vaksin di Musi Rawas, Polres Targetkan 1600 Orang per Hari Divaksinasi Covid 19

Baca juga: Cara Unik Yusuf Agar Mudah Bepergian, Tato QR Code Sertifikat Vaksin Covid-19 di Lengannya

Ia menambahkan bahwa faktor terpenting dalam mutasi saat ini atau di masa depan adalah bagaimana mereka mengubah fungsi virus, dan bagaimana mereka membandingkannya terhadap varian Delta.

Haruskah kita khawatir tentang varian C.1.2 COVID-19?

Dr Adalja mengatakan, sejauh ini tidak ada alasan untuk lebih mengkhawatirkan varian C.1.2 dibandingkan varian lainnya.

Varian C.1.2 belum terdaftar sebagai Variant of Interest apalagi Variant of Concern.

Sesuatu yang penting untuk dipahami adalah bahwa virus tetap hidup dengan bermutasi.

Ditambah lagi, katanya, tidak mungkin C.1.2 akan mengalahkan Delta sebagai strain dominan.

"Virus bersaing untuk menginfeksi inang, dan varian Delta tampaknya menjadi versi virus 'paling cocok' yang pernah kami lihat," katanya.

Itu sebabnya Delta sepenuhnya mengambil alih varian Alpha — varian awal COVID-19 — sebagai varian utama.

"Pada dasarnya, jika Anda terinfeksi pada titik ini, itu kemungkinan varian Delta."

Agar varian baru dapat mengalahkan Delta, ia harus memiliki beberapa ciri utama.

Joshua LaBaer, ​​PhD, MD, direktur eksekutif Biodesign Institute di Arizona State University, mengatakan kepada Health ada beberapa komponen yang menyebabkan mutasi menjadi dominan.

Varian Beta — mutasi pertama COVID-19 yang ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 2020 — lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan daripada jenis aslinya.

LaBaer menjelaskan bahwa meski varian Delta tidak selalu baik dalam menghindari sistem kekebalan, varian Delta lebih kuat untuk mengalahkan virus lain.

"Jika mutasi baru memiliki elemen Delta dan Beta, itu bisa menjadi masalah," kata Dr. LaBaer.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved