Belajar Tatap Muka
Sekolah di Muratara Belajar Tatap Muka Lagi, Orangtua Senang: Kami Sudah Menunggu-nunggu
Seluruh sekolah tingkat PAUD/TK, SD, SMP maupun PKBM di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akan belajar tatap muka
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Seluruh sekolah tingkat PAUD/TK, SD, SMP maupun PKBM di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) bakal kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PMT).
Sebelumnya sekolah di daerah ini pada awal tahun pelajaran 2021/2022 sudah menerapkan PTM secara normal dengan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
Namun seiring berkembangnya kasus Covid-19 di kabupaten ini, sekolah kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh baik secara daring/luring/modul atau sejenisnya.
Kini sekolah di Kabupaten Musi Rawas Utara sudah diizinkan kembali melaksanakan PTM, namun terbatas dan rencananya mulai diterapkan Senin (30/8/2021) nanti.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas Utara, Sukamto mengatakan PTM terbatas bisa saja dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh sesuai kondisi wilayah.
"Kita harus tetap waspada, jangan terlena, penerapan protokol kesehatan harus lebih ketat," kata Sukamto, Sabtu (28/8/2021).
Menurut dia, PTM terbatas tetap mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan pendidik dan peserta didik menjadi prioritas.
Sukamto menegaskan terus mendorong pendidik dan tenaga pendidikan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 yang telah digratiskan pemerintah.
"Semoga angka positif Covid-19 di daerah kita terus menurun. Semoga pandemi ini segera berakhir," harapnya.
Sementara itu, wali murid, Raudho mengaku senang dan menyambut baik diterapkannya kembali pembelajaran tatap muka.
Menurut dia, sistem pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama ini sangat tidak efektif.
"Belajar dari rumah itu payah. Anak-anak bukannya belajar malah nonton TV, main-main dengan kawan-kawannya," kata dia.
Orangtua lainnya, Uliati juga mengaku senang dan sudah lama menunggu pembelajaran tatap muka.
"Kalau ditanya perasaannya ya senang sekali, kami sudah menunggu-nunggu kapan tatap muka ini," katanya.
Menurut dia, pembelajaran jarak jauh atau daring memang kurang efektif diterapkan di Kabupaten Musi Rawas Utara.
Selain masih banyak desa yang belum memiliki akses internet, banyak orangtua tidak mampu menyediakan fasilitas untuk anaknya.
"Sinyal masih susah, bagaimana mau daring, terus lagi banyak orangtua tidak mampu beli HP untuk anaknya belajar daring," katanya.