Berita Viral
Lompat dari Motor, Emak-emak Kejar Jambret hingga Pelaku Lari Kocar-kacir, Videonya Viral
Aksi emak-emak viral di media sosial saat kejar jambret hingga membuat pelaku lari kocar-kacir
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Viral video emak-emak kejar jambret di Beji Timur, Depok, Jawa Barat.
Video emak-emak kejar jambret di Beji Timur diunggah oleh akun @warungjurnalis pada Kamis (26/8/2021).
Aksi emak-emak tersebut diketahui warga hingga akhirnya warga sekitar membantu.
Berdasarkan video yang diunggah, seorang pengendara motor berusaha merebut handphone milik emak-emak yang sedang dibonceng.
Emak-emak itu pun tak tinggal diam.
Ia langsung refleks melompat dari motor dan berusaha mengejar, hingga si pelaku panik kocar-kacir.
Warga yang berada di sekitar kejadian kemudian keluar dan membantu emak-emak tersebut hingga akhirnya penjambret tersebut tertangkap.
Baca juga: Viral Wanita Disebut Mirip Jokowi, Tertawa saat Ditanya Bersaudara dengan Presiden

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, peristiwa seperti itu bukan pertama kali terjadi.
Ia mengingatkan betapa pengendara dan penumpang motor sangat rentan diintai bahaya dan menjadi korban tindak kriminal.
Baca juga: Orang Bawa Beras, Saya Pulang Bawa Air Mata, Curhat Ibu Tak Dapat PKH Viral, Bobby Turun Tangan
“Ini harus disikapi pengendara motor. Sepeda motor itu rentan risiko kecelakaan karena tidak ada kestabilan saat bergerak. Ketika dia ada intervensi, dari eksternal maupun internal maka pengendara dan penumpang bisa kehilangan kendali,” ujar Jusri kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Jusri melanjutkan, pengemudi dan penumpang sepeda motor saat di jalan raya harus menyadari bukan hanya pelanggaran lalu lintas saja yang dapat menyebabkan kecelakaan.
“Mereka memang tidak kecelakaan karena naik motor, tapi akibat pihak ketiga,” kata Jusri.
Selain itu, perilaku yang memberikan kesempatan untuk pelaku kejahatan beraksi sebaiknya tidak dilakukan selama berada di atas motor.
Misalnya mengoperasikan telepon genggam atau meletakan tas di posisi yang memungkinkan pelaku kejahatan beraksi.
“Kalau tidak sadar risiko, pengendara maupun penumpang gunakan logika bagaimana tidak memberikan peluang tindak kejahatan terjadi,” ucap Jusri.