Ikatan Cinta RCTI

Ikatan Cinta 25 Agustus 2021: Kondisi Nino Terus Menurun, Luka Dalam, Punggung Patah, Nyaris Buta

Intisari Ikatan Cinta episode 410, Rabu (25/8/2021): Kondisi Nino terus menurun karena hantaman keras pada punggungnya

Editor: Moch Krisna
Vidio.com
Ikatan Cinta 25 Agustus 2021: Kondisi Nino Terus Menurun, Luka Dalam, Punggung Patah, Nyaris Buta 

TRIBUNSUMSEL.COM - Intisari Ikatan Cinta episode 410, Rabu (25/8/2021): Kondisi Nino terus menurun karena hantaman keras pada punggungnya menyebabkan penumpukan darah pada bagian paru-paru. 

Mata Nino terkena serpihan kaca hingga dipastikan mengalami kebutaan. 

Cedera Nino parah hingga dapat buta 

Sebelumnya:

Pada hari pernikahan Erlangga dan Michelle yang bahagia itu, ada satu kecelakaan di luar dugaan.

Kabel lampur sorot tersenggol kereta dorong yang membawa sistem suara sehingga lepas bagian bautannya.

Sementara di atasnya ada Reyna yang sedang menyumbangkan lagu buat pengantin baru.

Melihat gelagat tak baik, Nino dan Al cepat-cepat mengejar dan melindungi Reyna.

Namun Nino yang lebih cepat memeluk Reyna dan tertimpa lampu sorot.

Nahasnya, Nino tertimpa besi penyangga lampu sorot hingga menyebabkan luka dalam di punggung dan luka di kedua matanya.

Kejadian buruk itu tersentak pada diri Karina yang tengah menjahit kemeja Nino hingga tertusuk jarum jahit.

Nino hilang kesadaran, sementara Al memeluk Reyna yang panik.

Kemudian Andin dan Rossa mendatangi Reyna dengan cemas seusai berada di toilet.

Nino dilarikan ke rumah sakit.

Inti cerita:

Chandra dan Karina mendatangi dengan perasaan cemas dan menanyakan kronologi kejadian hingga mengisahkan kembali peristiwa yang terjadi cepat.

Datanglah dokter mengatakan Nino terhantam keras pada punggung sehingga satu ruas tulangnya patah.

Akibatnya patahan itu mengenai dinding paru-parunya yang menyebabkan hemotoraks.

Hemotoraks, penumpukan darah pada bagian rongga pleura (rongga antara dinding paru dan paru-paru).

Keadaan ini mengganggu saluran napas Nino.

Dokter mengatakan akan mengeluarkan darah pada paru-paru Nino dengan WSD, semacam selang yang dimasukkan ke dalam rongga pleura.

Tindakan itu dilakukan selama dua jam dan akan diamati terus.

Lebih buruk lagi, Nino terkena pecahan kata di kornea mata.

Besar kemungkinan, Nino akan buta sesaat kembali sadar.

Karina mau melihat Nino, tetapi dokter melarang karena tengah menangani Nino.

Melihat Al dan Andin, Karina marah dan menyebut mereka tega memisahkan Nino dari Reyna karena telah mengorbankan diri demi Reyna.

Al minta Chandra dan Karina menghubungi mereka dan mengecek kondisi Reyna.

Bagaimanapun, Al melihat Nino melindungi Reyna sehingga tetap bertanggung jawab soal kejadian itu.

Tak lama, Rendy mengantarkan Reyna dan Rossa pulang.

Uya heran sampai baru tahu kejadian yang sebenarnya.

Sesampai di kamar dan mendoakan kesembuhan Nino, Rossa meminta Reyna tidur.

Wajah Reyna murung dan terus memikirkan Nino.

Apalagi kejadian itu terlihat jelas oleh Reyna.

Barulah Al dan Andin pulang ke rumah.

Senyum cerah itu kembali tersungging pada bibir Reyna dan bersemangat.

Reyna mendatangi Al dan Andin yang tak dapat tidur karena menunggu mereka.

Tak henti-hentinya Reyna menanyakan Nino dan berharap dapat sembuh.

Ucapan doa itu disampaikan pula kepada Al dan Andin.

Kepada Chandra dan Karina, dokter sudah memasangkan selang WSD untuk mengeluarkan darah dari dalam rongga pleura-nya.

Selanjutnya Nino dibawa di ruang rawat untuk observasi.

Jika pendarahan terus berlangsung, dokter akan mengoperasi Nino.

Sehabis itu, Nino mau dibawa ke ruang rawat, lalu Karina menghentikan langkah dokter dan perawat agar meminta Nino kuat.

Andin termenung

Seusai Reyna tidur, Al dan Andin tahu kecelakaan yang menimpa Nino akan meninggalkan trauma mendalam bagi Reyna.

Tak lama, Al dan Andin masuk ke kamar.

Andin terdiam karena teringat ucapan Karina.

Namun Al mengatakan Karina tengah panik hingga tak dapat mengendalikan ucapannya.

Reyna tak apa-apa dan Al dan Andin mendoakan kesembuhan Nino.

Meski hubungan Al dengan Nino tak membaik, Nino menyelamatkan Reyna.

Andin pun mengabari Surya soal musibah yang menimpa Nino.

Surya ketika itu memandangi foto keluarga dengan perasaan sedih.

Kabar buruk itu sampailah kepada Surya.

Maka, Al dan Andin serta Surya besok akan ke rumah sakit.

Sementara Surya akan memberitahukan kepada Elsa.

Tak seperti Elsa dulu, Andin merasa perlu memberitahukan keadaan Nino kepada Elsa karena berhak tahu.

Waktu menjelang pagi di ruang rawat, Chandra dan Karina terus mengharapkan Nino kuat.

Tiba-tiba Karina melihat saturasi oksigen Nino rendah hingga memencet tombol darurat untuk memanggil dokter.

Di tengah keadaan kritis itu, Reyna mendoakan agar Nino sehat bersama Al, Andin, dan Rossa yang tengah salat Subuh.

Setelah itu, Nino dibawa di ruang ICU agar Nino dioperasi.

Kondisi Nino mendadak menurun

Sedangkan di rumah sakit, Karina sangat risau menanti kabar dari dokter.

Lalu datanglah dokter menyatakan kondisi Nino menurun.

Kondisinya menurun, kesadaran semakin menghilang, napasnya semakin sesat.

Dokter meminta anak-istri Nino datang ke sini agar menyemangati hidup Nino.

Mustahil mendatangkan Elsa, dokter minta mengirimkan video.

Chandra pun menghubungi Al yang tengah sarapan.

Kini mereka tak tahu Nino akan selamat atau tidak.

Sarapan mereka terhenti.

Chandra meminta Al dan Andin datang ke rumah sakit untuk memvideokan Reyna karena tahu Nino sangat menyayangi Reyna.

Mendengar suara Reyna akan menaikkan semangat hidup Nino.

Chandra berharap sekali dengan kedatangan Reyna.

Al pun mengajak Reyna membuat video ucapan lekas sembuh untuk Nino.

Reyna pun mengiyakan lalu membuatkan video untuk Nino.

Berada di ruang rawat, Karina terus memanggil Nino agar cepat sadar.

Di luar, Karina takut sekali Nino tak bertahan.

Bersambung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved