Berita Viral

Bu Lurah Asuhan Ngaku Dianiaya Oknum Babinsa Viral, Kapenrem Buka Suara

Lurah Asuhan mengaku dianiaya oleh oknum Babinsa, bibirnya alami luka hingga berdarah, ini kata Kapenrem

Editor: Weni Wahyuny
HO via Tribun Medan
Lurah Asuhan, Walmaria Zalukhu yang mengaku dianiaya anggota Babinsa Serda JS hingga berdarah-darah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral pengakuan Lurah Asuhan Kecamatan Siantar Timur, Pemantang Siantar, Sumatera Utara, bernama Walmaria Zalukhu yang mengaku dianiaya oleh oknum TNI.

Pengakuannya tersebut diungkap di akun Facebooknya.

Tak hanya itu, ia pula mengunggah foto dirinya dengan cairan diduga darah di bibirnya.

Dalam postingannya, Walmaria menuliskan, "Oknum Babinsa TNI AD inisial JS yang bertugas di Kabupaten Tapanuli Utara, keberatan atas operasi Yustisi serta penerapan PPKM LEVEL 4 tepatnya pada hari Minggu, 22 Agustus 2021 Pukul 23.00 WIB".

Menurut Walmaria, petugas Satgas Covid-19 mengingatkan oknum Babinsa itu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM Level 4.

Sebab, oknum Babinsa itu memiliki warung kelontong di rumahnya.

Kemudian, Walmaria menulis, "Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya (Lurah Asuhan) yang mengakibatkan mengalirnya darah segar dari hidung dan mulut saya. Dengan kejadian tsb. saya merasa trauma. Saya mohon keadilan atas kejadian yg menimpa saya,”.

Baca juga: Viral Bu Lurah di Sumut Ngaku Dianiaya Oknum TNI, Minta Tolong Andika Perkasa hingga Presiden

Lurah Asuhan Walmaria Zalukhu diwawancarai awak media usai diperiksa di Markas Datasemen Polisi Militer I/1 Pematangsiantar di Diponegoro, Senin (23/8/2021).
Lurah Asuhan Walmaria Zalukhu diwawancarai awak media usai diperiksa di Markas Datasemen Polisi Militer I/1 Pematangsiantar di Diponegoro, Senin (23/8/2021). ((KOMPAS.com/TEGUH PRIBADI))

Kepala Penerangan Korem 022/Pantai Timur Mayor Sondang Tanjung angkat bicara terkait adanya pengakuan lurah yang diduga dianiaya oknum bintara pembina desa (Babinsa) berinisial JS.

Sondang pun membantah unggahan Facebook dari Walmaria tidak benar.

"(Unggahan Facebook) tidak benar, dan pelapor juga sudah mengakui. Alasan pelapor mungkin katanya sedang panik, dan pelapor mengakui saat kejadian Tim Satgas Covid-19 tidak ada di situ,” kata Sondang kepada awak media di depan Markas Denpom I/1 Pemantangsiantar, Senin, (23/8/2021).

Dijelaskan Sondang, saat kejadian Tim Satgas Covid-19 tidak ada di lokasi.

Saat itu kondisinya kondusif.

Hal itu juga, sambungnya, dikuatkan oleh pernyataan Inspektorat Kota Pematangsiantar yang menyebut Tim Satgas Covid-19 tidak berada di lokasi kejadian.

Kata Sondang, tempat tinggal terlapor dan pelapor hanya selisih satu rumah dan masih bertetangga.

Meski demikian, kasus dugaan penganiayaan itu sampai saat ini masih didalami.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved