Disiplin Minum Obat dan Suplemen Anjuran Faskes dan Dokter, Kunci Cepat Sehat Saat Isolasi Mandiri

Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah adalah salah satu upaya yang telah dianjurkan dalam melakukan pengobatan bagi warga yang terpapar Covid-19.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR
Sumsel Virtual Fest membahas kunci cepat sehat saat Isolasi Mandiri yang didukung Bank Mandiri, Kamis (19/8/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah adalah salah satu upaya yang telah dianjurkan oleh pemerintah dalam melakukan pengobatan bagi warga yang terpapar Covid-19.

Namun, isolasi mandiri (isoman) ini hanya dilakukan bagi yang terdampak covid-19 dengan tanpa gejala dan gejala ringan saja atau sesuai anjuran dari pihak dinas kesehatan.

dr. Mirza Susanty SpKKLP
Plt Kabid Kesmas Kasi Kesga & Gizi Dinkes Kota Palembang mengatakan sebanyak 3.777 warga kota Palembang saat ini sedang melakukan Isoman di rumah berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palembang per tanggal 18 Agustus 2021.

"Untuk sitausi covid- 19 per 19 Agustus sebanyak 28 ribu kasus dengan peningkatan kemarin 64 kasus. Dari kasus ini sebanyak isoma di rumah 3. 777 orang , Isoman terpusat di Jakabaring 51 , dan 630 orang di Rumah sakit," jelas dr Santi, sapaan akrab dr Mirza Susanty dalam acara Sumsel Virtual Fest support by Bank Mandiri, Kamis (19/8/2021).
Untuk Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Palembang sendiri saat ini mengalami penurunan 50 persen dibandingkan Juli yakni sempat berada di 90 persen atau nyaris penuh.

Dikatakan, pasien yang isoman ini akan dipantau langsung oleh tenaga kesehatan berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Kesehatan.

"Begitu dapat data pasien terkonfirmasi baik lewat rapid maupun PCR petugas kita yang ada di tingkat kelurahan memang langsung mengedukasi, pemantauan dan memberikan panduan selama isolasi mandiri.

"Jadi bagi warga yang sudah terpantau atau terdata itu petugas Puskesmas setempat langsung menghubungi. Petugas kita akan ada yang datang, atau lewat telepon akan menghubungi," ungkap dia.

Dalam melakukan isoma, kata dia warga atau orang tersebut harus benar-benar dalam keadaan tanpa gejala atau gejala ringan saja. "Kalau gejala sedang dan berat memang tidak dianjurkan karena akan mengkhawatirkan, sebaiknya dirawat di RS" jelas dia.

Kata dia, syarat untuk bisa lakukan isoman yang harus diperhatikan yakni rumah atau tempat tinggal harus memiliki ventilasi udara yang baik.

"Lalu, memiliki kamar mandi sendiri di dalam kamar atau terpisah dengan yang lain agar bisa tetap terjaga, rumah yang luas sehingga bisa menjaga jarak," ungkapnya.

Namun, kalau keadaan seperti rumah bedeng atau kost itu memang agak sulit dilakukan apalagi kalau di rumah bersama lebih dari satu orang akan menyulitkan untuk bisa menjaga jarak.

"Karena itu, kalau melakukan isoman harus memenuhi syarat maka petugas akan melakukan edukuasi seperti harus rajin mengecek keadaan diri sendiri selama isoman mulai dari tingkat gejala batuk setiap harinya, suhu tubuh, akurasi oksigen dan lain sebagainya," jelas dia.

Begitu juga untuk limbah yang dihasilkan seperti tisu harus dibuang dengan baik dan benar agar tak menjadi penularan kepada orang lain.

"Lalu juga perhatikan pakaian kotor, seprai, dan juga perlatan makan saat melakukan Isoma ini," ungkap dia.

"Bila isolasi mandiri di rumah tidak memungkinkan bisa isolasi terpusat yakni di wisma atlet. Yang penting masyarakat lapor dan cepat penanganan sebelum bergejala berat," jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved