Berita Internasional

Moeldoko Jelaskan Tanggapan Pemerintah Indonesia Soal Taliban Kuasai Afghanistan

Moeldoko Jelaskan Tanggapan Pemerintah Indonesia Soal Taliban Kuasai Afghanistan

Editor: Slamet Teguh
Tangkap layar Al Jazeera
Kekacauan di Bandara Kabul, Afghanistan. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNSUMSEL.COM - Konflik panas di luar negeri kini memanas.

Hal itupun kini terjadi di Afghanistan.

Saat ini Taliban tengah mengambil ali Afghanistan.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan sikap pemerintah sangat jelas terhadap tindakan radikalisme dan terorisme.

Pernyataan Moeldoko tersebut menyinggung munculnya kekhawatiran akan bangkitnya sel terorisme di Indonesia setelah Taliban menguasai Afghanistan.

Untuk diketahui Jamaah Islamiyah yang kerap melakukan aksi teror di Indonesia adalah kelompok yang berafiliasi dengan jaringan teroris Al Qaeda pimpinan Osama Bin Laden yang dekat dengan Taliban.

"Sikap dasar pemerintah kita sangat clear terhadap tindakan-tindakan terorisme dan tindakan-tindakan radikalisme, sangat jelas pemerintah," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu, (18/8/2021).

Moeldoko enggan berkomentar mengenai sikap pemerintah Indonesia terhadap kondisi di Afghanistan yang kini di kuasai kelompok Taliban.

Termasuk apakah pemerintah akan mengakui Afghanistan di bawah kendali Taliban atau tidak.

Menurut Moeldoko masalah tersebut menjadi kewenangan Kementerian Luar Negeri.

"Saya tidak mau mendahului, bidang tugasnya Menlu saya mohon nanti menanyakan kepada Menlu," katanya.

Baca juga: Wali Kota Perempuan Afghanistan Pasrah Jika Dibunuh Taliban, Kini Mengaku Hanya Duduk Menunggu

Baca juga: Izinkan Perempuan untuk Kerja dan Sekolah, Taliban : Afghanistan Bukan Surga Bagi Teroris

Sebelumnya, eks Wakil Presiden Indonesia (RI), Jusuf Kalla (JK) percaya saat ini Taliban lebih moderat ketimbang 20 tahun yang lalu, yang begitu sangat konservatif dan memaksa pemerintah dengan keras.

“Saya yakin Taliban itu banyak berubah tidak seperti waktu di pemerintahan dia yang pertama, antara tahun 1996 hingga 2001. Saya kira dia lebih terbuka,” kata JK pada konferensi pers, Senin (16/8/2021).

JK menceritakan bahwa ia pernah 2 kali mengundang perwakilan Taliban ke Jakarta untuk melihat bahwa Islam bisa berkembang di negara Indonesia secara moderat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved