Berita Nasional
Polisi Sita 1.540 Celengan Kotak Amal yang Tak Ada Uangnya dari Yayasan Terafiliasi Jamaah Islamiah
Sebanyak 1.540 celengan kotak amal yang disita dari yayasan Syam Organizer di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tak ada uangnya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap para teroris di Indonesia.
Selain teroris, barang bukti seperti kotak amal juga disita.
Sebanyak 1.540 celengan kotak amal yang disita dari yayasan Syam Organizer di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tak ada uangnya.
Syam Organizer adalah yayasan yang terafiliasi dengan teroris Jamaah Islamiah (JI).
Mereka merupakan yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan, yang bertujuan mencari dana, yang belakangan diketahui digunakan untuk JI.
"Jadi itu belum ada isinya."
"Jadi ada celengan, ada kotak amal."
"Nah, ini dikelola oleh yayasan SO atau Syam Organizer," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
Ahmad menuturkan, celengan kotak amal itu baru akan disebarkan oleh Syam Organizer kepada masyarakat.
Namun, dia tidak merinci lokasi penyebaran celengan kotak amal tersebut.
"Baru akan disebarkan. Yang sudah disebarkan ada."
"Yang diamankan barang bukti itu kan masih persiapan."
"Cuma kan kita enggak tahu yang sudah tersebar berapa."
"Artinya yang diamankan di Bandung tersebut, itu adalah celengan-celengan yang siap untuk disebar. Bukan celengan-celengan yang ada duitnya," jelasnya.
Ahmad menerangkan, kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI) masif mengumpulkan dana, untuk menopang anggota-anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ahmad menjelaskan, hal itu untuk melakukan penguatan jaringannya di daerah dalam aksi terorisme.
"Pada intinya mereka itu anggota JI."
"Kenapa tadi dibilang banyak masalah dana?"
"Nah, situasi saat ini mereka ingin penguatan."
"Penguatan untuk menopang anggota-anggotanya," beber Ahmad.
Ahmad memaparkan, dana yang dikumpulkan JI disuplai kepada anggotanya yang tidak berkecukupan secara finansial.
Dengan begitu, kelompok teroris JI akan bisa menandingi untuk melawan aparat.
"Anggota-anggotanya itu harus disuplai."
"Situasi seperti ini, anggota-anggota JI itu mungkin belum siap untuk melawan petugas."
"Tetapi, Densus 88 sekali lagi terus dan melakukan pencegahan," ungkapnya.
Ahmad menjelaskan, pola penggalangan dana yang dilakukan oleh JI dilakukan dengan berbagai cara.
Saalah satunya, melalui lembaga kemanusiaan yang terafiliasi dengan JI, yaitu Syam Organizer.
Ia menyebutkan, Syam Organizer mengedarkan celengan dan kotak amal kepada masyarakat, dan mengadakan tabungan kurban.
"Pola dan cara yayasan Syam Organizer dalam memperoleh dana dengan mengedarkan celengan-celengan kotak amal ke masyarakat dan mengadakan tabungan kurban," bebernya.
Kemudian, kata Ahmad, yayasan Syam Organizer juga menyelenggarakan tablig akbar yang bertujuan mendapatkan dana dari eamaah yang hadir.
Mereka juga kerap mengundang para ustaz untuk datang.
"Menyelenggarakan tablig akbar dengan berkoordinasi dengan pihak masjid dan mengundang ustaz-ustaz."
"Kemudian melakukan penggalangan dana baik langsung kepada jemaah yang hadir ataupun dengan menyebarkan nomor rekening Syam Organizer ke jemaah," terangnya.
Ahmad menyampaikan, dana sumbangan masyarakat digunakan yayasan organisasi teroris Jamaah Islamiah (JI) Syam Organizer untuk sejumlah peruntukkan.
Menurut Ahmad, sumbangan yang berasal dari masyarakat itu digunakan untuk anggota berangkat ke Suriah sejak 2013 hingga 2017.
"Aliran dana Syam Organizer ke organisasi terorisme Jamaah Islamiyah di antaranya pada tahun 2013-2017."
"Syam Organizer memberangkatkan anggotanya ke Suriah."
"Termasuk Saudara F (Ketua Syam Organizer Jawa Barat) yang telah ditangkap," cetus Ahmad.
Selain itu, kata Ahmad, dana sumbangan dari masyarakat di daerah, disetorkan ke bendahara pusat Syam Organizer, lalu dibagi menjadi dua bagian.
"Bagian yang pertama untuk organisasi JI dimasukkan ke dalam brankas yang telah disita di kantor pusat Yogyakarta."
"Dan sebagian untuk operasional disimpan dalam rekening syam organizer," bebernya.