Berita Palembang
Stok Vaksin DPT di Puskesmas Kosong, Warga Palembang Ini Terpaksa ke RS Bayar Rp850 Ribu
Sejumlah ibu-ibu di Palembang mengeluhkan kosongnya stok vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) di Puskesmas
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sejumlah ibu-ibu di Palembang mengeluhkan kosongnya stok vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) di Puskesmas. Padahal vaksin ini sangat dibutuhkan bayi mereka yang usianya masih hitungan bulan.
Bagi warga yang mampu, terpaksa mencari vaksin DPT ke rumah sakit swasta.
"Kalau vaksin swasta ada di rumah sakit. Saya ambil paket yang lengkap, harganya Rp850 ribu," kata Wily, ibu dari dua orang anak ini.
Beberapa warga lainnya terpaksa menunda pemberian vaksin DPT untuk anak mereka.
Tribunsumsel mengecek langsung stok vaksin DPT ini ke sejumlah puskemas di Palembang.
Koordinator Imunisasi Puskesmas Pembina, Desma Pramita mengatakan, vaksin DPT terakhir didapat bulan Juli sebanyak 15 vial, kemudian habis dalam kurun waktu dua minggu.
"Untuk bulan ini kami belum dapat lagi, karena baru mengajukan jumlah vaksin ke Dinas Kesehatan, " kata Desma, Selasa (10/8/2021).
Ia mengaku tidak mengetahui kenapa vaksin DPT bisa sampai langka.
Namun pada dasarnya intesitas penyuntikkan vaksin DPT kepada bayi dilakukan sebanyak empat kali, yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan 18 bulan.
"Kami hanya merencanakan mengajukan jumlah vaksin, berapa pun dapatnya tergantung dari Dinas Kesehatan, " ujarnya.
Puskesmas Pembina pada kondisi normal biasanya mendapat jatah vaksin DPT sebanyak 50-60 vial.
Namun kekosongan vaksin DPT mulai dirasakan sejak bulan Maret 2021, dimana jatah vaksin berkurang dari idealnya.
Bahkan di bulan April dan Juni, pihaknya sama sekali tidak menerima stok vaksin DPT.
Satu vial vaksin DPT bisa ditujukan untuk lima orang bayi.
"Maret kami dapat 30 vial, sedangkan bulan Mei cuma dapat lima vial, " ujarnya.