Berita Nasional
Ganjar Dijegal PDIP di Pilpres ? Jokowi Makin Akrab dengan Golkar Ketimbang PDIP, Ini Kata Pengamat
Pengamat politik menilai Presiden Jokowi lebih dekat dengan partai Golkar ketimbang PDIP saat ini. Amatan dari para pengamat menyebut
TRIBUNSUMSEL.COM - Pengamat politik menilai Presiden Jokowi lebih dekat dengan partai Golkar ketimbang PDIP saat ini.
Amatan dari para pengamat menyebut, keretakan Jokowi dengan PDIP terkait Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie menilai perkataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal penanganan bencana termasuk pandemi harus dikomandoi langsung Presiden Jokowi menunjukkan tak dekatnya Jokowi dengan PDIP.
Jerry justru melihat Jokowi lebih dekat dengan Partai Golkar ketimbang PDIP
Jerry menduga keretakan antara dirinya dan PDIP bisa saja terjadi dalam iklim perpolitikan.
"Jokowi sekarang juga sudah punya basis massa. Di luar Trah Soekarno akan menarik ada nama Ganjar Pranowo. Sedangkan Mega sudah memberikan sinyal tak bakal mendukung Ganjar," katanya.
Namun, Jerry juga mengatakan bahwa Jokowi juga berutang kepada Megawati sebab tak bisa dipungkiri putri Ir Soekarno itu memiliki peran besar atas pencapain sepak terjang Jokowi selama i j
"Jokowi tak boleh berkhianat pada PDIP yang sudah menjadikannya orang nomor satu RI," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnooutri mengklaim dia pernah meminta Presiden Joko Widodo agar turun langsung memegang komando penanganan apabila terjadi bencana di Indonesia.
"Saya bilang pada Pak Presiden, Bapak lah yang namanya kepala negara Presiden Republik Indonesia yang harus langsung karena ini persoalannya adalah extraordinary," kata Megawati dalam Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (4/8/2021).
Megawati mengatakan hal itu karena alasan para kepala daerah yang tidak memiliki kesadaran terkait penanganan bencana.
Hal itu berakibat jika terjadi bencana di sebuah daerah, tidak ada kejelasan mengenai siapa pemegang komando penanganan bencana di daerah tersebut.
"Monggo, dengan segala hormat, saya tidak berniat untuk sok tahu atau apa, inilah kelemahan kita, ketika kejadian kan terjadi kelumpuhan, seperti di Palu," tambahnya.
"Saya bicara kepada presiden, kalau bapak ngomong new normal akibat pandemi ini, maka antara lain kita akan memang masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain apa? Urusan mengikuti bencana-bencana ini," kata dia.
Menurutnya, perlu ada gotong royong dari semua pihak untuk menyelamatkan sesama manusia apabila sedang terjadi bencana.
"Tidak bisa memilah-milah. Oh ini bukan kerjaan saya, tidak bisa saya lakukan. Sekali lagi tidak bisa begitu, karena yang ditolong jiwa manusia," tandas Megawati.