Berita Nasional
Profil dan Kecanggihan Pesawat Kepresidenan RI yang Bakal Diganti Cat, PP Muhammadiyah Protes
Profil dan Kecanggihan Pesawat Kepresidenan RI yang Bakal Diganti Cat, PP Muhammadiyah Protes
TRIBUNSUMSEL.COM - Polemik nasional kerap kali masih terjadi di Indonesia.
Kini, menjadi perbincangan publik mengenai pesawat kepresidenan RI.
Pro dan kontra muncul usai pesawat kepresidenan RI bakal berganti warna.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengkritik pengecatan ulang pesawat kepresidenan di masa pandemi Covid-19.
Mantan Ketua KPK itu menilai, pengecatan ulang pesawat kepresidenan merupakan langkah absurd.
Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 yang membutuhkan sensitivitas terhadap kondisi rakyat yang terpuruk.
"Jadi ada absurditas atau kekacauan-kekacauan persepsi dan sikap etis tadi."
"Belum pas waktunya untuk kegiatan yang mengganggu sensitivitas kepada rakyat," kata Busyro kepada Tribunnews, Rabu (4/8/2021).
Langkah absurd yang dimaksud Busyro adalah ketidakjelasan logika dan urgensi yang diajukan pihak Istana, untuk mengecat ulang pesawat kepresidenan.
Untuk itu, ia meminta agar pemerintah menjelaskan langsung secara transparan mengenai hal tersebut kepada masyarakat.
Terutama dari urgensinya dan penggunaan dana yang digunakan untuk melaksanakan proyek tersebut.
"Harusnya dijelaskan secara jelas, maksud dan penjelasan pemeliharaan pesawat itu apakah sudah saatnya diganti?"
"Apa hubungannya ganti cat biru dengan merah, dan ditinjau dari aspek apa?"
"Patut dipertanyakan sekaligus diperjelas, karena uang rakyat harus jelas penggunaannya agar masuk nalar dan intuisi yang jelas," tuturnya.
Ia juga mempertanyakan penggunaan anggaran sebesar Rp 2 miliar lebih untuk pengecatan ulang pesawat kepresidenan.
Angka itu ia nilai cukup besar, dan jangan dimaknai sebatas nominal semata.
Busyro berpandangan nominal itu harus dipandang sebagai nilai yang berharga, terlebih jika dibandingkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Urgensinya harus jelas, kallau enggak jelas semuanya bias."
"Dibanding misalnya Rp 2 miliar itu untuk kepentingan pandemi, pasti tak jadi polemikm karena dilihat dari aspek urgensi."
"Presiden kan sempat blusukan beri bansos, itu artinya ingin membuktikan ia dekat dengan rakyat, tapi kenapa Rp 2 miliar bisa lolos begitu saja?" Tanya Busyro.
Sebagai informasi, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sudah menjelaskan terkait anggaran pemeliharaan pesawat dan helikopter kepresidenan. Ia mengatakan rencana pengecatan pesawat tersebut telah direncanakan sejak 2019 lalu.
Pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Namun, kegiatan itu tak bisa langsung dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin.
"Diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara. Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN," kata Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021) kemarin.
Baca juga: Fadli Zon Serang Pemerintah Karena Polemik Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang
Baca juga: Istana Sebut Cat Ulang Pesawat Kepresidenan RI Makan Biaya Rp 2 M, Demokrat dan Ombudsman Protes
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, pesawat kepresidenan yang dicat ulang adalah pesawat BBJ2 alias Boeing Business Jet 2 tipe 737-800.
Pengecetan pesawat tersebut sudah direncanakan sejak 2019, terkait perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun lalu.
"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," kata Heru kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).
Namun, kata Heru, pengecetan pesawat BBJ2 pada 2019 urung dilakukan karena belum masuk jadwal perawatan rutin.
Heru mengatakan, perawatan pesawat kepresidenan harus sesuai interval waktu yang telah ditetapkan.
Pesawat BBJ2 baru dicat ulang pada tahun ini berbarengan dengan jadwal perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.
"Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," ujarnya.
Heru membantah pengecatan pesawat tersebut merupakan bentuk foya-foya keuangan negara.
Ia mengatakan, anggaran pengecatan pesawat telah dialokasikan dalam APBN.
Lagi pula, Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan refocusing anggaran APBN 2020-2021 untuk penanganan Covid-19, sesuai yang telah ditetapkan Menteri Keuangan.
"Selain itu, proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri."
"Sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi," jelasnya.
Heru menambahkan, pengecatan pesawat BBJ 2 bernuansa merah putih.
Ia berharap dengan pengecetan ulang pesawat kepresidenan, dapat memberikan kebanggan tersendiri bagi Indonesia.
"Diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," harapnya.
Heru mengatakan, pesawat yang dicat ulang hanya BBJ2.
Pengecatan ulang pesawat dilakukan sekaligus perawatan berkala.
"Pesawat itu sudah 7 tahun, secara teknis memang harus memasuki perawatan besar, overhaul."
"Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan," terangnya.
Heru mengatakan, pengeceaan dilakukan karena ada sebagian cat yang terkelupas sehingga harus diperbarui.
Warna pesawat dibuat merah putih sesuai bendera merah putih.
"Mengenai cat, memang sekalian diperbarui, karena sudah waktunya untuk diperbaharui."
"Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan, merah putih, warna bendera nasional," tuturnya.
Sumber di Istana membenarkan anggaran untuk mengecat ulang pesawat mencapai Rp 2 miliar.
Harga tersebut hanya untuk satu pesawat saja, yakni BBJ 2.
"Iya plus-minus segitu (Rp 2 miliar), pesawat BBJ saja," ungkap sumber tersebut.
Berikut ini spesifikasi pesawat kepresiden RI sebelum dicat ulang:
Nama Pesawat: Boeing Bussines Jet 2/BBJ 2.
Mesin: 2 Mesin CFM56-7
Sejarah pesawat: pembuatan dilakukan sejak tahun 2013 (Date Manufacture)
Kemampuan Terbang:
Ketinggian maksimum: 41.000 Feet.
Endurance (Daya Jelajah): 10 Jam.
Kecepatan jelajah maksimum: 0,785 Mach.
Kecepatan maksimum: 0,85 Mach
Jangkauan jelajah maksimum: 4.620 Nm / 8.556 Km
Ukuran pesawat
Rentang sayap : 35,79 Meter
Panjang badan : 38 Meter
Tinggi pesawat : 12,50 Meter
Ukuran lain-lain
Data muat: 4 VVIP Class Meeting Room,
2 VVIP Class (State Room)
12 Executive Area
44 Staff Area. (Fandi Permana)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Busyro Muqoddas: Ganti Cat Biru Pesawat Kepresidenan dengan Merah Ditinjau dari Aspek Apa?.