Berita Nasional
Anggota DPRD Minta Pemprov Waspada Sebelum Terlambat Usai Presiden AS Sebut Jakarta Bakal Tenggelam
Anggota DPR Minta Pemprov Waspada Sebelum Terlambat Usai Presiden AS Sebut Jakarta Bakal Tenggelam
TRIBUNSUMSEL.COM - Banyak yang mengatakan jika dunia ini semakin tua.
Bahkan, sejumlah fenomena alam diprediksi terjadi.
Salah satunya ialah tentang Jakarta yang disebut bakal tenggelam 10 tahun mendatang.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth angkat bicara mengenai pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang membuat heboh jagat media nasional.
Biden mengendus soal perubahan iklim di dunia dan memprediksi Ibu kota Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.
Menurut pria yang akrab disapa Kent itu, pernyataan orang nomor satu di negara adidaya itu bisa dijadikan suatu masukan positif serta harus ditanggapi dengan serius oleh pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Saya berharap para ilmuwan atau para ahli dibidangnya harus bisa melakukan langkah-langkah terobosan terkait apa yang sudah diutarakan oleh Joe Biden. Para ahli harus bisa sepemikiran dalam menanggapi masalah perubahan iklim dan pemanasan global. Terutama bagi Pemprov DKI harus bisa benar-benar serius dalam menyingkapi pernyataan Biden tersebut," kata Kent dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).
Hal itu, kata Kent, merujuk pada laporan analis bisnis Verisk Maplecroft (12/5) menempatkan Jakarta di peringkat teratas kota paling rentan krisis iklim dari 576 kota besar di dunia.
Jakarta masih dirundung beragam masalah lingkungan, mulai dari penurunan muka tanah akibat penyedotan air tanah tidak terkendali, kelangkaan air bersih, ancaman banjir, serta prediksi terancam tenggelam pada 2050.
Lalu, kata Kent, dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas yang menyebabkan permukaan tanah menurun.
Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40% permukaan tanah Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.
"Hal ini yang perlu diwaspadai, Pemprov DKI harus bisa mengambil langkah antisipasi dari sekarang sebelum terlambat. Persoalan air bersih dan air tanah di Jakarta harus menjadi perhatian serius dan skala prioritas. Pemprov dalam hal ini harus bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga, baru menghentikan perizinan pemompaan air tanah," ketus Kent.
Selain itu, sambung Kent, saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya juga harus fokus pada pembenahan 13 sungai utama seperti harmonisasi normalisasi dan naturalisasi, dengan merevitalisasi 109 itu atau danau, embung dan waduk serta menambah 20 waduk baru.
"RTH kota harus ditambah sebanyak-banyaknya sebagai daerah resapan air alami, rehabilitasi seluruh saluran air kota. Dan juga Pemprov harus dapat mengantisipasi banjir lokal, restorasi kawasan pantai utara, merelokasi permukiman ke daratan sejauh 500 meter, membangun hutan mangrove bukan tanggul raksasa, menghentikan reklamasi untuk antisipasi banjir rob," kata Kent.
Baca juga: Wagub DKI Jakarta Bantah Ungkapan Presiden AS Joe Biden yang Ramal Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi
Baca juga: Presiden AS, Joe Biden Menyebut Jakarta Akan Tenggelam 10 Tahun Lagi Karena Fenomena Perubahan Iklim
Sebelumnya, nama Indonesia kembali tercuat di kancah global, namun sayangnya bukan dalam hal positif.