Berita Viral

Viral Chat WA Minta Foto Bagian Intim Peserta Vaksin, Ternyata Aksi Prank, Kini Berbuntut Panjang

Aksi prank berbuntut panjang. Sempat viral WA minta foto bagian intim peserta vaksin, ternyata oelaku sebut hanya prank

Editor: Weni Wahyuny
TribunSolo.com/Tri Widodo
N (dua dari kiri) pelaku pencatut nama Puskesmas Teras meminta maaf atas perbuatannya ngeprank. 

Laporan Wartawan, TribunSolo.com, Tri Widodo.

TRIBUNSSUMSEL.COM, BOYOLALI - Seorang pria harus berurusan dengan polisi karena aksi prank-nya.

Pria inisial N (57) itu kirim chat WhatsApp (WA) tak senonoh ke rekannya.

Saat itu ia mengaku petugas Puskesmas Teras Viral.

Dalam chat tersebut orang yang mengaku petugas puskesmas tersebut meminta foto bagian intim dari peserta vaksin di puskesmas tersebut.

Postingan tentang chat itu diunggah akun Instagram @info_cegatan_boyolali, Minggu (4/7/2021) sekitar pukul 14.15 WIB.

Postingan tersebut berisi gambar screenshot pesan WA korban dengan menunjukan nomor yang mengaku oknum petugas Puskesmas Teras.

Dalam gambar tersebut meminta korban untuk memotret bagian intim korban seperti payudara dan kemaluan korban dengan modus deteksi kanker.

Selain itu, oknum yang mengaku petugas Puskesmas Teras itu juga beralasan karena pandemi, sehingga pemeriksaan dilakukan secara daring.

N (dua dari kiri) pelaku pencatut nama Puskesmas Teras meminta maaf atas perbuatannya ngeprank.
N (dua dari kiri) pelaku pencatut nama Puskesmas Teras meminta maaf atas perbuatannya ngeprank. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Berikut unggahan dari postingan tersebut:

Seorang peserta vaksin covid19 di Puskesmas Teras mengaku resah karena setelah melakukan vaksin, beliau mendapat intimidasi melalui chat WA oleh oknum yang mengatasmakan Puskemas Teras. Begini curhatannya.

min saya mau memberikan info.. alur ceritanya gini saya dan teman saya pada tanggal 26 Juni 2021 vaksin di kecamatan Teras.. Setelah vaksin selesai kami dapat telpon yang mengatasnamakan Puskesmas Teras (tgl 1 Juli 2021 kami sudah konfirmasi ke puskesmas Teras ternyata tdk ada pemantauan seperti itu.. kami juga sudah lapor ke pihak yang berwajib namun laporan tidak dapat diterima) setelah beberapa kami pantau salah satu dari kami di WA diminta mengirimkan foto menjurus ke hal hal negatif mengenai privasi tubuh kami.. mohon infokan ke followernya terutama perempuan agar lebih hati² untuk menerima chat dari siapapun.. saya kirimkan beberapa screenshot chat dari pelaku.. terima kasih min

Menanggapi postingan tersebut, Kepala Puskemas Teras, Titik Fauziyah membenarkan pihaknya menerima telepon dari masyarakat terkait hal tersebut

Titik mengatakan, warga tersebut merupakan peserta vaksinasi program kepolisian Minggu (25/6/2021) lalu.

"Kami menerima telepon dari warga, ada yang mengaku petugas Puskesmas kami dan meminta kepadanya untuk memotret bagian intimnya," kata Titik, Minggu (4/7/2021).

Mendapatkan laporan dari warga tersebut, pihaknya langsung mengecek nomor tersebut.

"Dari hasil pengecekan, nomor tersebut bukan dari petugas kami," ujar Titik.

Dia mengaku, pihak puskesmas sudah melaporkan hal tersebut ke Polsek setempat.

Hal ini karena oknum tersebut telah menggunakan nama Puskesmas Teras sebagai aksi kejatahan.

"Kami juga merasa nama baik puskesmas jadi jelek makannya kami lapor ke polisi," ungkap Titik.

Dia mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi, pihak pukesmas menggunakan protap yang sudah ada.

Sehingga, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak gampang percaya jika mendapatkan pesan yang sama.

"Kalau kaitannya sama vaksinasi, proses screningnya saat mau vaksin," katanya.

"Yang jelas kami tidak pernah meminta kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan seperti itu," tegasnya.

Ternyata Prank

Aksi ngeprank teman yang dilakukan pria asal Sukoharjo akhirnya terbongkar.

Ternyata dia adalah pelaku kasus chat WA yang mengaku petugas Puskesmas Teras Boyolali meminta foto bagian intim peserta Vaksinasi Covid-19.

Pelaku berinisial N alias Nano (57) warga Sukoharjo.

Pelaku ini mengaku niatnya hanya ingin bercanda dengan kedua peserta vaksin perempuan tersebut.

N ingin ngeprank, kedua wanita itu yang merupakan teman kerjanya di perusahaan jasa keuangan Solo.

“Kemarin itu saya hanya gojek (bercanda) saja. karena memang keduanya teman deket saya,” ujar N.

Dia pun tak menyangka, niatnya ngeprank temen berbuntut panjang, menjadi viral di media dan merugikan nama baik Puskesmas Teras.

Dengan perbuatann saya, namanya (jajaran Puskesmas) menjadi tercemar. Dan saya minta maaf dan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond melalui Kasat Reskrim AKP Eko Marudin mengatakan, kasus tersebut telah berhasil terungkap.

Setelah melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan pihak-pihak terkait, akhirnya menemukan pelaku pengirim pesan terhadap kedua perempuan ini.

“Pelaku ternyata teman kerja peserta vaksin ini sendiri. Motifnya hanya bercanda,” ujarnya.

Kedua belah pihak yaitu si wanita N dan pelaku si N sepakat diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihak Puskesmas juga sepakat agar pelaku (N) melakukan klarifikasi di media massa.

“Pihak peserta vaksin juga tidak membuat laporan, dan kebetulan mereka saling mengenal. Sehingga kita pertemukan dan diselesaikan secara kekeluargaan,” imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ngeprank Teman Berujung Polisi, Pria Asal Sukoharjo Ngaku Petugas Puskesmas Minta Foto Bagian Intim

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved