Akidi Tio Sumbang 2 Triliun ke Sumsel
Menantu Akidi Tio Ungkap Keseharian Mertua Masa Hidup, Suka Membantu Orang Susah, Makam di Palembang
Sebelum meninggal di tahun 2009 lalu, nyatanya Akidi Tio memang sangat sering berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebelum meninggal di tahun 2009 lalu, nyatanya Akidi Tio memang sangat sering berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Hal ini dibenarkan Rudi Sutadi, menantu mendiang Akidi Tio saat dihubungi melalui sambungan telepon.
"Iya, bapak memang sering membantu orang-orang susah. Semasa hidup juga rajin kasih bantuan ke panti jompo," ujarnya, Rabu (28/7/2021).
Dari keterangan Rudi, Akidi Tio berasal dari Aceh namun sudah cukup lama bermukim di Palembang.
Ia dimakamkan di Kota Palembang bersama mendiang istrinya yang wafat lebih duluan di tahun 2005 silam.
"Bapak selalu mengajar untuk berbuat kebaikan, peduli pada sesama. Kami hanya menjalankan apa yang jadi wasiatnya," kata dia.
Sebelum uang donasi sebesar Rp.2 triliun disalurkan melalui Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, anak-anak mendiang Akidi Tio sudah mendiskusikan bagaimana penyaluran wasiat tersebut.
Mereka sangat berharap amanah mendiang ayah mereka bisa tersampaikan dengan baik tepatnya kepada masyarakat yang mengalami kesulitan.
"Sesuai amanah bapak, uang itu diberikan untuk orang-orang yang kesulitan. Dan saat ini menurut kami waktu yang tepat karena memang banyak yang kesusahan di masa pandemi ini," ujarnya.
"Jadi ya kami salurkan uang itu sebagaimana wasiat bapak semasa hidup. Takutnya nanti jadi karma kalau tidak disalurkan," katanya menambahkan.
Baca juga: Keluarga Akidi Tio Soal Bantuan Rp2 Triliun: Uang Itu Wasiat Bapak,Tidak Disalurkan Kami Takut Karma
Sementara itu, tokoh Tionghoa di Palembang, Tjik Harun mengatakan, tidak mengenal keluarga Akidi Tio.
Meski begitu, Harun, begitu ia kerap disapa, merasa sangat kagum dengan kebaikan dan jiwa sosial dari keluarga tersebut.
"Mereka tanpa publikasi, namun tetap mau berbagi. Apalagi jumlahnya juga fantastis, sampai Rp.2 triliun. Tentunya ini sangat luar biasa dan diharapkan bisa digunakan dengan tepat kepada yang membutuhkan," ujarnya.
Terkait sikap keluarga mendiang Akidi Tio yang begitu konsisten dalam menjalankan wasiat meski orang tua mereka sudah lama meninggal, menurut Harun, kebaikan ada pada diri masing-masing individu seseorang.
"Hanya saja memang, di dalam ajaran Budha karma itu berlaku. Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai. Semua agama mengajarkan kebaikan seperti itu," tutup dia.