Malam Satu Suro
3 Mitos Bulan Suro yang Dipercaya Masyarakat Terutama Suku Jawa, Bulan Sakral yang Penuh Tradisi
Pada bulan suro ini terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat jawa agar terhindar dari berbagai kesialan dalam hidup.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - 3 Mitos Bulan Suro yang Dipercaya Masyarakat Terutama Suku Jawa, Bulan Sakral yang Penuh Tradisi.
Masyarakat jawa menyebut Bulan Muharam sebagai Bulan Suro yang dipercaya dengan bulan yang sakral.
Bulan suro bagi masyarakat jawa adalah waktu untuk memandikan benda-benda pusaka dan waktu melaksanakannya berbagai ritual sakral kejawen.
Pada bulan suro ini terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat jawa agar terhindar dari berbagai kesialan dalam hidup.
Berikut ini mitos-mitos bulan suro yang dipercaya oleh masyarakat jawa antara lain :
1. Tidak Boleh mengadakan Pernikahan
Masyarakat jawa percaya bahwa jika mengadakan pernikahan pada bulan suro akan mendatangkan kesialan pada pihak keluarga.
Hal ini sudah menjadi adat budaya serta tradisi masyarakat jawa yang melarang orang tua menikahkan anaknya pada bulan suro.
Karena ada beberapa anggapan bahwa jika mengadakan pernikahan pada bulan suro malah akan menyaingi ritual keratin yang akan menjadi sepi.
Memang sebagaian orang pasti mengangap hal ini adalah mitos semata, tetapi masyarakat masih percaya dengan hal ini.
2. Menunda Pindah Rumah
Masyarakat jawa percaya bahwa pada bulan suro bukan hari yang baik untuk melakukan pindah rumah.
Jika menentang hal ini maka akan mengalami kesialan serta terjadi ketidak harmonisan dalam rumah tangga.
3. Dilarang mengadakan pesta hajatan
Kita ketahui bahwa bulan suro adalah bulan yang penuh kesialan, sehingga masyarakat jawa mempercayai larangan mengadakan pesta hajatan seperti sunatan, pernikahan dan lain sebagainya.