Berita OKU Timur
Polres OKU Timur Bagikan Paket Bantuan Covid 19 di Simpang Lengot OKU Timur
Jajaran Polres OKU Timur bagikan 100 paket bansos dan borong habis gorengan milik pedagang di di kawasan Simpang Lengot, Kecamatan Martapura
Penulis: Edo Pramadi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Jajaran Polres OKU Timur bagikan 100 paket bansos dan borong habis gorengan milik pedagang, Jumat (16/7/2021).
Pembagian paket bantuan ini dilakukan di kawasan Simpang Lengot, Kecamatan Martapura, dan dipimpin langsung oleh Wakapolres OKU Timur Kompol Mayestika.
Winda (40) pedagang gorengan yang berada di Simpang Lengot Kecamatan Martapura ini tak kuasa menahan haru saat ia dijumpai anggota yang sedang membagikan bantuan.
Selain mendapatkan bantuan paket sembako, gorengan yang ia dagangkan juga ikut diborong habis oleh pihak kepolisian.
"Saya ucapkan terimakasih banyak, insyaallah apa yang dilakukan bapak - bapak hari ini berkah," ucapnya dengan nada pelan.
Pedagang gorengan ini menceritakan bahwa ia biasanya berjualan mulai sejak pagi hingga malam, itupun paling banyak hanya mendapatkan uang Rp 50 ribu.
Terlebih lagi saat ini penjualan sedang menurun, hal itu ia rasakan semenjak pandemi Covid 19 melanda, bahkan Winda beberapa kali hanya mendapat uang Rp 30 ribu.
"Sekali lagi terimakasih bantuanya, sudah lama dagangan saya tidak terjual habis seperti hari ini," ujar warga kelurahan Kotabaru ini.
Sementara itu, Wakapolres OKU Timur Kompol Mayestika melalui Kabag Ops AKP Liswan mengungkapkan, pembagian 100 paket bansos PPKM darurat ini ditujukan pada masyarakat kecil yang terdampak seperti tukang ojek dan pedagang - pedagang kecil.
"Hari ini dilakukan serentak dari Pemerintah Pusat sampai ke jajaran Polres dan Polsek se indonesia, mudah - mudahan bermanfaat," jelas AKP Liswan.
Lalu, mengingat keadaan Kabupaten OKU Timur saat ini berada di zona merah, AKP Liswan mengimbau agar masyarakat tetap patuh pada Protokol Kesehatan (Prokes).
"Diharapkan pada masyarakat untuk menjauhi kerumunan, jangan sampai menciptakan klaster baru, terlebih lagi saat ini OKU Timur tingkat kematiannya paling tinggi setelah Palembang," ujarnya.