Berita Selebriti
Ustaz Abdul Somad Bantah Keras Terkena Covid-19, Sindir Haters: Keluar Jin & Setan Berkomentar
Ustaz Abdul Somad bantah keras terkena Covid-19 hingga sindir para pembencinya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Ustaz Abdul Somad bantah keras terkena Covid-19 hingga sindir para pembencinya.
Beredar kabar Ustaz Abdul Somad (UAS) menuliskan surat wasiat setelah diduga tertular Covid-19.
Namun pada Selasa (13/7/2021), Ustad Somad merespons pemberitaan mengenai dirinya sakit terpapar Covid-19.
Dalam akun Instagram dan kanal YouTube pribadinya, dia mengabarkan saat ini dalam keadaan sehat.
Bahkan UAS masih mengajar anak-anak di pesantren miliknya yang berada di Riau.
Pada unggahan video tampak, UAS mengajarkan mengenal amalan 10 hari jelang Iduladha'.
Baca juga: Istilah Pergi ke Papua Tri Rismaharini Disebut Untuk Meningkatkan Empati Pegawai di Masa Darurat
“Hari ini pada Selasa, 3 Dzulhijjah 1442 H dan 13 Juli 2021, saya sehat walafiat,” ujarnya, dalam video di akun Instagram, diunggah pada Selasa (13/7/2021).
Dia melanjutkan setiap hari berkegiatan menghafal kitab-kitab hadits.
Namun, muncul pemberitaan UAS sakit keras terkena Covid-19.
Maka dengan nada keras, di menyindir haters yang menanggapi keras pemberitaan dirinya sakit terkena Covid-19.
“Tiba-tiba beberapa hari ini keluar berita saya kena Covid, maka sesudah keluar berita Abdul Somad kena Covid, keluarlah jin-jin kafir, hantu-hantu, setan memberikan komentar,” ujar UAS.
“Senang sekalilah denger orang sakit, la ilaha illallah muhammadar rasulullah,” ujarnya.
Sumber unggahan 1 : https://www.instagram.com/p/CRQN9j0ANC8/
Sumber unggahan 2 : https://www.youtube.com/watch?v=ZCDnNIlnTYs
Sempat Tulis Surat Wasiat Setelah tak Dapat Hirup Bau Durian
Diberitakan dari TribunPontianak.com, Ustadz Abdul Somad (UAS) sempat menuliskan surat wasiat kepada anaknya.
Itu terjadi setelah UAS tak dapat mencium bau durian hingga tulang terasa putus.
Meski tak memeriksakan diri ke rumah sakit, UAS mengaku telah mengalami gejala mirip Covid-19.
UAS menyampaikan materi terkait kematian dalam Kajian Musawarah beberapa waktu lalu.
Ustadz Abdul Somad mengawali ceramahnya, dengan mengutip Al Quran surah Al-Mulk, surat pertama dalam juz 29.
Unggahan itu bersumber dari video akun YouTube Ustaz Lovers
Menurut UAS, sesudah mati adalah kehidupan yang kekal.
"Apa yang kita lihat hari ini, hidup. Kemudian sampai masanya kita pergi," jelas UAS.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, Allah SWT menciptakan mati dan hidup adalah untuk beramal.
Ada beberapa hal yang kemudian membuat seseorang lalai dalam beramal, termasuk harta dan anak-anak.
Baca juga: Fans Protes Soal Alur Cerita, Penulis Ikatan Cinta Minta Maaf atas Cacat Logika Beberapa Episode
"Apalagi yang membuat kita sibuk? Berbagai macam aktivitas," kata UAS.
Dulu yang menyibukkan orang, main dadu, kemudian mancing.
"Sekarang disibukkan dengan yang lebih hebat pada permainan itu semua. Dari mulai FB, IG, Youtube dan lain sebagainya. Semua ini melalaikan kita dalam perjalanan panjang," kata UAS.
Namun demikian, UAS menegaskan semua itu bisa beralih menjadi amal.
"Harta bisa beralih menjadi amal kalau hartanya dipakai fisabilillah. Buat rumah Quran yang dilakukan Musawarah," kata UAS memberikan contoh.
Anak-anak bisa menjadi amal oleh ketika anak itu dididik dengan baik.
FB juga bisa menjadi amal soleh. FB yang berisi kajian Islam.
IG juga bisa menjadi amal Sholat saat digunakan untuk syiar dakwah.
Pun demikian dengan Youtube.
Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad bercerita dirinya pernah merasakan akan mati.
Hal itu terjadi ketika dirinya pulang dari luar kota, sampai di rumah, semua tulang-tulang saya ini mau putus.
Hari kesatu sama hari kedua, tulang-tulang sendiri rasanya mau putus.
Baca juga: Kondisi Selvi Ananda, Jan Ethes dan La Lembah Manah setelah Gibran Dinyatakan Positif Covid-19
"Hari ketiga dan hari keempat ketika dipakai topi ni, rasanya jarum dan kaca tajam ditusuk-tusukkankan ke kepala," jelas UAS.
Hari kelima dan keenam, UAS mengatakan dirinya membeli durian.
"Saya cium, tak ada baunya sama sekali.Tapi Ustadz tak pernah kena Covid? Saya tak periksa. Tapi ciri-ciri itu ada," lanjut UAS.
Tulang mau putus, topi dipasang rasanga ditusuk-tusuk jarum. Durian dicium tak ada baunya.
"Disitulah saya merasa durian sudah tak enak lagi. Tak saya makan," katanya.
UAS mengatakan, saat itulah dirinya mengambil kertas dan menulis pesan untuk anaknya.
"Wahai anakku. Kalau aku mati jangan kau ke dukun. Kau musti mentauhidkan Allah. Kau kirim aku al Fatihah.
Kau doakan aku. Kau musti sekolah masuk pesantren ngafal Quran.
Karena saya sangka pada hari kesembilan dan kesepuluh nafas sudah pendek sekali.
"Judulnya setengah nafasku pergi," kata UAS.
Begitu beberapa hari saya minum madu. Kemudian saya minum vitamin C pagi, petang, siang. Hilang.
"Sehat sampai sekarang. Kena prank. Hidup sampai sekarang," kata UAS.