Darurat Covid 19

Melihat Sepak Terjang Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja yang Wafat Usai Berjuang Melawan Covid-19

Melihat Sepak Terjang Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja yang Wafat Usai Berjuang Melawan Covid-19

Editor: Slamet Teguh
Instagram @ekasupriaatmaja
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dalam postingannya di Instagram. Bupati Bekasi meninggal dunia akibat Covid-19 pada Minggu (11/7/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.

Bahkan, Covid-19 ini masih terus memakan korban jiwa.

Tak memandang dulu, setiap orang bisa dengan mudah terpapar Covid-19 ini.

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Kepala Dua, Tangerang pada Minggu (11/7/2021) pukul 21.30 WIB.

Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu meninggal setelah berjuang melawan virus Covid-19 selama satu pekan dirawat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny menjelaskan kronologi meninggalnya Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.

Almarhum awalnya mengalami sakit demam, akan tetapi kondisi semakin menurun sehingga dibawa Rumah Sakit Permata Keluarga pada Kamis (1/7/2021). Di sana dilakukan tes usap PCR hasilnya positif corona.

"Minggu pagi 4 Juli 2021, saturasinya turun. Lalu cari ICU untuk perbaikan maka dibawa ke Rumah Sakit Siloam Tanggerang. Karena kondisi ICU di RSUD dan rumah sakit di Kabupaten Bekasi penuh," kata Sri Enny pada Senin (12/7/2021).

Sri Enny menjelaskan saat menjalani perawatan di RS Siloam kondisi Bupati Eka sempat stabil pada Minggu (4/7/2021) sore.

Fungsi paru dalam keadaan baik, fungsi ginjal juga kondisinya masih stabil meski ada gangguan sedikit.

"Tapi memang ada beberapa angka yang secara laboratorium itu ada yang tidak membaik. Semua dokter di RS sudah mengupayakan," ungkap dia.

Namun, kata dia, pada Minggu (11/7/2021) pagi kondisi kembali memburuk.

Dari analisa laboratorium ada yang tidak membaik dan orang menyebutnya ada badai sitokin. Kemudian, jam 17.00 WIB, tiba-tiba jantung Bupati berhenti secara mendadak.

”Yang saya tahu, karena trikoagulasi tadi, pembekuan darahnya ada, di RJP (Resistensi Jantung Paru) kita balik lagi, semuanya ada lagi, almarhum memang punya riwayat jantung,” ungkapnya.

Tim dokter berusaha melakukan penanganan hingga akhirnya kondisi sempat kembali stabil.  Akan tetapi kondisi Bupati Bekasi sudah kritis dan tepat pada pukul 21.25 WIB terjadilah serangan jantung kedua. Tim dokter berusaha melakukan RJP, namun gagal.

Setelah itu, istri Bupati Kholilah melihat kedalam memastikan bahwa Bupati Bekasi sudah wafat.

”Ibu bupati sudah melihat ke dalam dan sudah ikhlas suaminya (Bupati) wafat,” jelasnya. 

Sri Enny menambahkan hingga siang hari ini belum ada hasil PCR terakhir dari Bupati Bekasi setelah sempat dinyatakan kondisinya stabil.

Namun, hasil PCR pada Minggu kemarin, CT valuenya tinggi, 34-35 CT.

Artinya bukan dalam kondisi yang infectious (menularkan). 

"Tapi ya karena memilik riwayat jantung dan hipertensi itu salah jadi pemicunya," ucap dia.

Untuk itu, Sri Enny meminta masyarakat di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya untuk mendoakan wafatnya Bupati Bekasi tersebut.

Isak tangis mengiringi saat proses pemakaman Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, pada Senin (12/7/2021).

Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi meninggal pada Minggu (11/7/2021) sekira pukul 21.30 WIB.

Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga yang masih dalam area kediamannya di RT 01 RW 04 Kp Lemah Abang Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Jenazah Bupati Eka tiba dari Rumah Sakit Siloam Kepala Dua, Tanggerang ke rumah duka sekira pukul 10.30 WIB.

Prosesi pemakaman dilakukan dengan standar protokol kesehatan Covid-19

Baca juga: Covid-19 Makin Ngeri, Pemerintah Sebut Butuh 3 Ribu Dokter dan 20 Ribu Perawat Untuk Tangani Pasien

Baca juga: Polisi Angkat Bicara Usai Menangkap dr Lois Karena Pernyataannya Tak Percaya Covid-19 Bahas Nasibnya

Isak Tangis Pemakaman Bupati Bekasi

Isak tangis mengiringi saat proses pemakaman Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, pada Senin (12/7/2021).

Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi meninggal pada Minggu (11/7/2021) sekira pukul 21.30 WIB.

Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga yang masih dalam area kediamannya di RT 01 RW 04 Kp Lemah Abang Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Jenazah Bupati Eka tiba dari Rumah Sakit Siloam Kepala Dua, Tanggerang ke rumah duka sekira pukul 10.30 WIB.

Prosesi pemakaman dilakukan dengan standar protokol kesehatan Covid-19.

Kedatangan jenazah disambut haru warga sekitar yang telab menunggu sejak pagi tadi.

Mobil ambulans yang membawa jenazah almarhum Bupati Bekasi langsung memasuki area kediamannya untuk di salatkan dan dimakamkan.

Pemakaman dilakukan petugas dengan alat pelindung diri (APB) lengkap.

Tampak, peti jenazah berwarna putih dimasukkan ke liang kubur yang telah disiapkan.

Saat prosesi pemakaman diiringi isak tangis dari keluarga, para pejabat pemerintah Kabupaten Bekasi.

Bahkan sang istri, Kholillah, sempat tak sadarkan diri saat menabur bunga di pusaran sang suami Eka Supria Atmaja.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan turut berbelasungkawa.

Dia menilai Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja sosok yang humbel dan perhatian dengan masyarakat.

Pada saat terakhir juga, almarhum sempat melakukan rapat bersama dirinya dan Dandim 0509 membahas tentang percepatan penanganan Covid-19 karena situasi lonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi.

"Beliau sangat antusiasi sekali terkait upaya penanganan Covid-19, terutama soal 3T. Beliau langsung kumpulkan kepala dinasnya untuk percepatan penanganan covid dengan segera," kata Hendra.

"Tapi qodarullah, Allah memanggil beliau. Namun saya yakin beliau orang baik, semoga amal ibadah beliau diterima disisi-NYA dan dosa-dosanya diampuni. Kita semua berdoa agar beliau dilapangkan kuburnya dan dimasukkan ke surga Allah," jelas dia. 

Bendera Setengah Tiang

Seluruh kantor pemerintahan di Kabupaten Bekasi memasang bendera merah putih setengah tiang, Selasa (12/7/2021).

Pemasangan bendera setengah tiang itu sebagai tanda duka atas meninggalnya orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.

Bupati Bekasi meninggal dunia karena terpapar Covid-19, Minggu (11/7/2021) pada pukul 21.00 WIB.

Eka Supria Atmaja meninggal setelah berjuang selama satu pekan melawan Covid-19 di Rumah Sakit Siloam Tanggerang.

Kepergian almarhum Bupati Bekasi Eka membuat suasana duka bagi jajaran pemerintah Kabupaten Bekasi dan masyarakat Kabupaten Bekasi.

Oleh karena itu seluruh kantor pemerintahan di Kabupaten Bekasi memasang bendera merah putih setengah tiang.

"Iya Komplek Pemda Kabupaten Bekasi dipasang bendera merah putih setengah tiang,"kata Kepala Sub Bagian Komunikasi Pimpinan pada Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Ramdhan Nurul Ikhsan, Senin (12/7/2021).

"Dan seluruh area kantor pemerintahan Kabupaten Bekasi dipasang bendera setengah tiang," katanya lagi.

Ramdan menjelaskan, perintah pemasangan bendera setengah tiang itu sebagai wujud duka mendalam bagi seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bekasi.

Lapangan upacara Pemda Kabupaten Bekasi dipasang bendera setengah tiang, juga di kantor kecamatan, kelurahan dan desa.

"Pemasangan bendera setengah tiang ini dilakukan hingga tiga hari kedepan," ujarnya.

Dia meminta segenap elemen dan unsur masyarakat Kabupaten Bekasi mendoakan almarhum Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.

"Mohon doanya untuk seluruh warga Kabupaten Bekasi, semoga almarhum husnul khotimah, diampuni semua dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya, ditempatkan di surga-Nya, di surga Firdaus. Mohon doanya dari seluruh warga," kata dia.

Sementara itu, jenazah Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, tiba di kediamannya di RT 001/RW 04 Kp Lemah Abang Desa Waluya, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (12/7/2021).

Pantauan di lokasi, mobil ambulans yang membawa jenazah almarhum Bupati Bekasi Eka datang sekira pukul 10.30 WIB.

Jenazah Bupati Eka diantarkan menggunakan mobil jenazah hitam bertuliskan San Diego Hills.

Beberapa warga yang menunggu di pinggir jalan menyambut haru dan menangis saat iring-iringan mobil pembawa jenazah Bupati Bekasi Eka tiba di kediamannya.

Mobil ambulans itu masuk ke dalam kediamannya, sedangkan warga tidak diperkenankan masuk.

Hanya keluarga, kerabat dekatnya yang diperbolehkan masuk ke rumah duka.

Warga bersedih

Salah satu warga yang tak bisa menahan tangis saat kedatangan jenazah Bupati Bekasi, bernama Widia (30).

Dia mengaku sedih atas kepergian Eka Supria Atmaja.

Sosok bupati yang juga tetangganya itu diangganya sebagai orang baik dan dermawan.

"Baik banget, suka negur suka kasih bantuan baik banget almarhum," ujarnya.

Dia merasa kehilangan atas kepergian Bupati Bekasi.

"Sedih juga, Insya Allah masuk surga, almarhum orang baik," ucapnya.

Hal senada diungkapkan, Rosidah (40) yang tak kuat kuasa menahan tangis. Sosok Bupati Bekasi sangat berkesan baginya sebagai tetangga.

Walaupun sibuk menjadi bupati, kata Rosidah, Eka Supria masih sempat menyapa warga dan berinteraksi dengan warga.

"Orang baik ramah, orangtuanya juga sama baik sama tetangga. Sering kita dikasih bantuan, sering banyak warga ditolong," katanya.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meninggal dunia saat menjalani perawatan insentif di Rumah Sakit Siloam Tanggerang.

Bupati Eka juga akan dimakamkan di pemakaman keluarga masih dalam area kediamannya dengan menggunakan protokol kesehatan.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sebelum Dinyatakan Wafat, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Sempat Alami Henti Jantung Ketika Dirawat.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved