Berita Viral
Kakek Tutupi Kepala dengan Plastik saat Vaksinasi Covid-19, Awalnya Ditertawakan Lalu Berubah Pujian
Seorang kakek tutupi kepala dengan kantong plastik saat vaksinasi Covid-19. Awalnya ia diejek, namun kemudian berubah jadi pujian
TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang kakek tutup kepalanya dengan plastik saat vaksinasi Covid-19.
Aksi kakek tutup kepala pakai plastik saat vaksinasi jadi sorotan orang yang ada di sekitarnya.
Selain menertawakan, tak sedikit orang beranggapan bahwa sang kakek alami gangguan jiwa bahkan mencari perhatian.
Kakek tutup kepala pakai plastik saat vaksinasi terjadi di Malaysia.
Sempat mendapatkan cemoohan, sang kakek kini dapat pujian.
Kronologinya, kakek yang tak diketahui namanya tersebut menggunakan kantong plastik dan juga masker saat mendatangi lokasi vaksinasi Covid-19.
Sang kakek tersebut dijadwalkan untuk menjalani vaksinasi di pusat vaksinasi di Universiti Sains Malaysia (USM) di Georgetown, Pulau Pinang.
Cara unik kakek tersebut dalam melindungi dirinya tersebut diunggah oleh USM di Facebooknya.
Mereka mengakui banyak yang membicarakan dan menertawakan upaya kakek tersebut dalam melindungi dirinya.
“Setiap orang baik harus dihormati, mereka susah payah untuk datang,” tulis pihak USM dikutip dari World of Buzz, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Polisi Diserang Sekelompok Pemuda di Cilandak, Tubuhnya Didorong, Berhenti saat Bunyi Suara Tembakan
“Paman ini datang untuk vaksinasinya hari ini, terlihat sedikit aneh. Ia datang dengan taksi. Ia jelas memancing perhatian dan kami bisa mendengar bisikan dan tertawaan yang sarkastik dari publik,” tambahnya.
Namun, apa yang dilakukan kakek tersebut kemudian malah malah membuat banyak orang kaget.
Mereka menjelaskan dengan berjalan lemah, kakek itu berjalan menuju ke kantor sekretariat dan melakukan sesuatu yang tak terduga.
“Ia mengatakan,’garda depan telah bekerja keras. Belikan mereka makan siang,’ katanya, dan menyerahkan uang tunai dengan jumlah besar. Ia kemudian pergi dan menaiki taksi yang sama seperti ketika dirinya datang,” tulis mereka.
“Ia mengagetkan kami dengan ketulusan dan kemanusiawiannya. Paman, Tuhan memberkati. Biarkan kami memberikannya cinta,” lanjutnya.
Meski begitu, mereka menambahkan bahwa professional kesehatan di lapangan telah menasehati sang kakek terhadap pilihannya dalam melindungi diri.