Berita Viral

Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Diusir hingga Didorong Warga di Bulukumba, Peti Dibongkar Paksa

Petugas pemakaman jenazah Covid-19 diusir, tubuhnya juga didorong hingga peti mati dibongkar paksa di BUlukumba. Diduga warga menolak pemakaman prokes

Editor: Weni Wahyuny
kompas.com
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. Petugas pemakaman Covid-19 diusir hingga peti mati dibongkar paksa oleh warga di Bulukumba 

"Ada teman dibentak lalu kami disuruh pulang akhirnya memutuskan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga almarhum," bebernya.

Baca juga: Dalang Ki Manteb Soedharsono Pancen Oye Meninggal Dunia, Dimakamkan dengan Prokes

Tanggapan Kadinkes Bulukumba

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Wahyuni mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Pasalnya, pihak keluarga pasien Covid-19 telah menyetujui jika pemakaman dilakukan seusai dengan prosuder penanganan jenazah Covid-19.

"Jenazah diserahkan Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel bersama surat pernyataan keluarga, sehingga keluarga harusnya menjalankan itu," katanya dilansir Tribun-Timur.com.

Termasuk pelaksanaan pemakaman tidak diperbolehkan ditonton banyak orang karena berpotensi menyebarkan virus.

"Ada surat pernyataan yang telah ditandatangani keluarga, seperti langsung membawa ke perkuburan dan yang hadir tidak boleh lebih dari lima orang," tambahnya.

Pascakejadian, dinas kesehatan akan melakukan tracing pada mereka yang kontak langsung dengan jenazah pasien Covid-19.

Termasuk akan melakukan penyemprotan disinfektan pada rumah warga yang berada di wilayah dekat rumah pasien Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, jenazah yang hendak dimakamkan itu atas nama Haidir.

Ia diketahui merupakan Kepala Sekolah di Batuasang Herlang Bulukumba.

Menurut Arif, salah satu anggota keluarga Haidir mengatakan, pasien mengalami stroke saat akan berangkat menunaikan salat Jumat di masjid.

Haidir kemudian dibawa ke Rumah Sakit Syeh Yusuf Makassar dan menjalani perawatan selam dua malam.

"Saya koordinasi dengan dokter dan dokter mengatakan bahwa pasien mengalami pembuluh darah pecah di otak."

"Karena alat tidak lengkap pasien dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makassar untuk tindakan operasi," terangnya dilansir Kompas.com.

Arif menjelaskan, hasil swab Haidir baru keluar saat tiga hari dirawat di IGD RS Wahidin.

"Jadi masuk hari ketiga baru ada hasil swab pasien positif Covid-19 dan dinyatakan meninggal dunia pagi," tambahnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Diusir Warga, Peti Mati Dibongkar Paksa

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved