Ki Manteb Soedharsono Meninggal
Jejak Karier Ki Manteb Soedharsono, jadi Dalang Sejak Usia 5 Tahun, Raih Rekor MURI Mendalang 24 Jam
Jejak karier Ki Manteb Soedharsono, ia pernah pecahkan rekor mendalang terlama selama 24 jam
TRIBUNSUMSEL.COM - Jejak karier dalang Ki Manteb Soedharsono.
Namun Ki Manteb Soedharsono kini tinggal nama dan kenangan setelah dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (2/7/2021).
Segudang prestasi telah ditoreh dalang terkenal asal Jawa Tengah itu.
Ia terkenal dengan slogannya saat menjadi bintang iklan sebuah obat yaitu 'Pancen Oye."
Dari informasi yang dihimpun, Ki Manteb Soedharsono meninggal pada pukul 09.45 WIB.
Ki Manteb Soedharsono meninggal pada usia 72 tahun.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Sampun kapundut wonten ngarsanipun gusti Allah SWT, alm Bp. Ki H manteb soedarsono (dalang manteb) Pukul 09.45 WIB," tulis pesan yang diterima tersebut.
Siapa sebenarnya Ki Manteb Soedharsono, bagaimana jejak kariernya ?
Dikutip dari wikipedia.org, Ki Manteb Soedharsono lahir di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, 31 Agustus 1948.
Ia adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah.
Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan.
Ki Manteb Soedharsono juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Baca juga: Biodata Profil Ki Manteb Soedharsono Dalang Setan, Meninggal Dunia 2 Juli 2021, Rekam Jejaknya

Sementara itu, dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, orang tua dan kedua kakek Ki Manteb Soedharsono juga dalang kondang.
Sehingga dapat dikatakan, Ki Manteb Soedharsono merupakan anak keturunan seorang dalang tusi.
la bisa menjadi dalang kondang berkat didikan orangtuanya yang cukup keras dan laku prihatin yang dijalankannya sampai sekarang.
Saat usia lima tahun, ia sudah bisa mendalang.
Pada sekitar pertengahan tahun 1980an, Ki Manteb Soedharsono mencapai puncak ketenarannya dengan kepandaiannya memainkan boneka wayang (sabetan).
Baca juga: Dalang Ki Manteb Soedharsono Pancen Oye Meninggal Dunia, Dimakamkan dengan Prokes
la mampu menciptakan sanggit lakon yang berbeda dengan lakon-lakon konvensional serta mampu menuangkannya ke dalam garap pakeliran.
Dalam pementasannya, Ki Manteb Soedharsono berani memberikan inovasi-inovasi pada gending, lakon dan menampilkan bintang tamu sehingga pementasannya menjadi lebih segar.
Kecuali itu, dengan manajemen yang balk bisa menambah kesuksesannya.
Banyak lakon yang diciptakannya dan yang paling terkenal adalah lakon Banjaran Bima.
Selain itu atas kesuksesannya ini, Ki Manteb Soedharsono bisa mendapatkan berbagai penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Baca juga: Kronologi Dalang Ki Manteb Soedharsono Meninggal, Kondisi Drop setelah Main Wayang lalu Swab Antigen
Cetak Rekor MURI
Dikutip dari Warta Kota, pada 4–5 September 2004, Ki Manteb Soedharsono membuat rekor dengan mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha.
Pertunjukannya ini bertempat di RRI Semarang, Jalan A. Yani 144–146 Semarang.
Berkat pementasannya ini, ia mendapatkan rekor MURI pentas wayang kulit terlama.
Hebatnya, meskipun telah mendalang selama 24 jam itu, dokter yang memeriksa kesehatan Ki Manteb Soedharsono setelah pentas menyatakan, kondisi Ki Manteb Soedharsono sangat prima.
Prestasi lain yang pernah diukir Ki Manteb Soedharsono adalah menjadi juara Pakeliran Padat se-Surakarta pada 1982.
Prestasi tersebut membuat namanya mulai menanjak.
Tahun 1995, Ki Manteb Soedharsono mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Satya Lencana Kebudayaan.
Pada tahun 1998, Ki Manteb menggelar pertunjukkan kolosal di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah, dengan lakon Rama Tambak.
Pergelaran yang sukses ini mendapat dukungan dari pakar wayang STSI.
Tahun 2010 penghargaan Nikkei Asia Prize Award 2010 dalam bidang kebudayaan dianugerahkan kepada Ki Manteb Soedharsono.
Hal ini sebagai kontribusinya yang signifikan bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama wayang kulit.
Meninggal dengan Diagnosa Covid-19
Menurut seorang rekannya, Sugeng Nugroho, Ki Manteb Soedharsono meninggal dengan diagnosa Covid-19.
"Beliau akan dimakamkan secara protokol kesehatan," kata Sugeng dikutip dari TribunSolo.com.
Sosok dalang kelahiran 31 Agustus 1948 memiliki komorbid penyakit di paru-parunya.
"Beliau sering berobat soal permasalahan paru-parunya," ujarnya.
Dalam dunia pewayangan, Ki Manteb juga menjabat sebagai penasehat di organisasi Paguyuban Dalang Surakarta.
"Beliau salah satu senior dan guru bagi para dalang di Indonesia," terangnya.
Kiprahnya dalam dunia wayang juga diabadikan dalam buku Ki Manteb Sudarsono Pemikiran dan Karya Pedalangannya.
"Saya menulis ide dan gagasan beliau dari balik kisah pewayangan," ungkap Sugeng Nugroho.
Almarhum akan dimakamkan pada hari ini di kediamannya di Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar.
Ucapan duka atas meninggalnya Ki Manteb Soedharsono turut disampaikan penyanyi sekaligus penabuh kendang, Dory Harsa.
Lewat Instagram Story, Dory Harsa menulis ucapan duka itu sembari mengucapkan selamat jalan kepada sang dalang kondang.
"Sugeng tindak eyang Ki Manteb Sudharsono, swargi langgeng," tulis Dory Harsa.
Dalam postingan itu, Dory Harsa menyertakan potret dirinya bersama Nella Kharisma dan Ki Manteb Sudharsono.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, TribunSolo.com/Muhammad Irfan Al Amin, Warta Kota/Mohamad Yusuf)