Berita Ogan Ilir
Profil Kapolsek Tanjung Raja Iptu Joko Edy Santoso, Kapolsek Termuda di Polres Ogan Ilir
Joko yang sekarang ini menjadi Kapolsek usianya termuda di Polres Ogan Ilir membagikan sekelumit perjalanan ia menjadi seorang anggota Polri.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Perjalanan menjadi seorang anggota Polri, bagi setiap individu berbeda-beda dan punya cerita tersendiri.
Seperti halnya Kapolsek Tanjung Raja Polres Ogan Ilir, Iptu Joko Edy Santoso.
Joko menjabat Kapolsek Tanjung Raja sejak 5 Maret lalu, menggantikan AKP Fajri Anbiyaa yang dimutasikan ke Polres Musi Rawas Utara (Muratara).
Kepada TribunSumsel.com, Joko yang sekarang ini menjadi Kapolsek usianya termuda di Polres Ogan Ilir membagikan sekelumit perjalanan ia menjadi seorang anggota Polri.
Berawal saat masih kecil, Joko mengaku cukup sering berinteraksi dengan polisi di jalanan.
"Waktu saya sekolah, waktu SD, saya sering dibantu polisi menyeberang jalan. Pernah juga diantar polisi pulang ke rumah," kata Joko saat ditemui di Mapolsek Tanjung Raja, Selasa (29/6/2021).
Pria kelahiran Pamekasan, Madura, Jawa Timur, 15 Maret 1992 ini mengaku cita-cita menjadi polisi sudah tertanam karena kebaikan polisi yang sering dijumpainya itu.
Apalagi keluarga besar Joko juga merupakan abdi negara, yakni berprofesi sebagai TNI.
"Ayah saya, paman, kakek, tentara semua. Tapi saya cita-citanya ingin jadi polisi," ungkap putra pertama dari dua bersaudara pasangan almarhum Mohamad Sukardi dan Kutsiyah ini.
Setelah lulus SMA tahun 2010, Joko mendaftar Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda Jawa Timur.
Sayangnya, ia tak lulus pada tahap pantukhir dan harus menunggu hingga tahun depan.
Kesuksesan yang tertunda ini tak membuat Joko patah arang.
Ia terus berusaha, belajar hingga akhirnya pada kesempatan kedua, Joko diterima di Akpol hingga lulus tahun 2015.
"Ketika saya lulus Akpol, saya merasa bangga sekali karena cita-cita saya tercapai. Padahal sebelumnya saya tidak tahu Akpol itu apa, yang saya tahu hanya ingin jadi polisi," kenang Joko.
Begitu resmi menjadi anggota Polri, Joko pertama kali ditugaskan di Bag Ops Polres Trenggalek, Polda Jawa Timur.
Pada 2018, Joko melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta.
Lulus tahun tahun 2019, ia ditugaskan di Polda Sumatera Selatan, lalu menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Betung, Banyuasin selama 7 bulan.
Setelah itu, Joko ditugaskan di Satlantas Polres Banyuasin dan dimutasikan sebagai Kasat Binmas Polres Empat Lawang.
"Setelah dari Empat Lawang, saya diamanahkan menjabat Kapolsek Tanjung Raja," jelas Joko.
Tiga bulan menjabat Kapolsek Tanjung Raja, Joko turut andil dalam ungkap kasus sindikat bobol laboratorium sekolah lintas provinsi.
Aparat gabungan Polres Ogan Ilir, Polsek Tanjung Raja dan Polsek Indralaya berhasil meringkus lima tersangka yang telah menggasak peralatan komputer sekolah-sekolah di Sumatera dan Jawa dengan total nilai kerugian Rp 3,2 miliar.
Tak hanya itu, kejahatan konvensional lainnya di wilayah hukum Polsek Tanjung Raja, berhasil diungkap Joko dan jajarannya.
Bagi suami Ajeng Rahmawati dan ayah dari Mohammad Syahdan ini, menjadi polisi harus menanamkan pada diri untuk bekerja ikhlas.
"Saya ambil pesan dari Bapak Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri. Beliau bilang kerja ikhlas, tidak usah cari muka. Biar Tuhan yang menilai," ucap Joko.
"Saya setuju itu. Kerjakan saja dengan maksimal apa yang menjadi tupoksi dan jangan lupa melibatkan Tuhan," tegas Joko.
Selain tugas pemeliharaan Harkamtibmas, Joko sebagai penggemar sepakbola tak lupa mengamati perjalanan Piala Eropa atau Euro 2020 yang saat ini sedang berlangsung.
Joko menjagokan Italia juara pada Euro edisi kali ini.
"Italia punya mental kuat seperti saat mereka berjuang di Piala Dunia 2006 hingga menjadi juara. Sekarang saya tetap dukung Italia juara Euro 2020," tandasnya.