Berita Muratara

PMI Muratara Sering Kehabisan Stok Darah, Belum Ada Unit Transfusi Darah

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sering kehabisan stok darah, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. 

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Warga mendonorkan darahnya untuk PMI Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sering kehabisan stok darah, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. 

Hal itu dikarenakan keterbatasan peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki PMI Kabupaten Muratara. 

Apalagi saat ini PMI Kabupaten Muratara belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD).

Sekretaris PMI Kabupaten Muratara, Marlinda Sari mengatakan sering kehabisan stok darah juga disebabkan minimnya pendonor. 

"Stok darah kita masih sangat kurang, kadang sering kekosongan," kata Marlinda Sari kepada Tribunsumsel.com, Minggu (27/6/2021). 

Saat ini saja, stok darah di PMI Muratara tersisa 6 kantong, yakni 4 kantong darah A+, serta darah AB+ dan B+ masing-masing satu kantong. 

PMI terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar merelakan darahnya didonor untuk memenuhi stok darah. 

PMI juga menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan agar rutin menggalang darah dari para karyawan setiap 3 bulan. 

"Berbagai upaya telah kami lakukan untuk mengantisipasi kehabisan stok darah," ujar Marlinda. 

Dia menambahkan, PMI juga sering menggalang donor darah pada momen tertentu seperti perhelatan acara yang digelar Pemkab Muratara. 

"Biasanya kalau ada acara Pemkab atau acara dinas, kita ikut partisipasi menggalang donor darah, lumayan kadang ada yang mau donor," kata Marlinda. 

Dia mengakui saat ini PMI Muratara keterbatasan peralatan dan sarana prasarana, serta belum memiliki UTD. 

PMI Muratara masih memanfaatkan UTD RSUD Rupit yang sudah memiliki peralatan cukup memadai. 

Baca juga: Lansia di Muratara Antusias Ingin Divaksin, Siti: Aku Takut Nian dengan Covid-19

Sementara itu, Humas RSUD Rupit, Ahmad Afandi menyatakan UTD di rumah sakit milik pemerintah itu juga sering kekurangan stok darah. 

Bila ada pasien yang membutuhkan darah sedangkan stok darah kosong, biasanya diminta kepada keluarga pasien untuk mendonorkan darah.

"Cuma kendalanya kadang susah mencari calon pendonor yang memenuhi syarat," kata Afandi. 

Bila dari keluarga pasien tidak ada yang bisa mendonorkan darah, RSUD Rupit biasanya membeli darah dari PMI Lubuklinggau atau Rumah Sakit dr Sobirin Lubuklinggau.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved