Nawawi Dencik Meninggal Dunia
Imam Besar Masjid Agung Palembang KH Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz Meninggal Dunia
Imam besar Masjid Agung Palembang, Ustadz KH Ahmad Nawawi Dencik meninggal dunia. Kabar meninggalnya KH Ahmad Nawawi Dencik tersebar melalui BC
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Innalilahi wainnailahi rojiun, kabar duka datang dari ulama Palembang.
Imam besar Masjid Agung Palembang, Ustadz KH Ahmad Nawawi Dencik meninggal dunia.
Kabar meninggalnya KH Ahmad Nawawi Dencik tersebar melalui broadcast whatsapp.
Berikut narasinya :
Telah meninggal dunia dengan tenang, saudara kita, guru kita, orang tua kita K.H.Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz, di RSPAD Pav Kartika pd pk.14.07 wib
Semoga alm selalu berada di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan.
Kami yang berduka
Kepada Tribunsumsel.com, Habib Mahdi membenaran KH Nawawi Dencik meninggal dunia.
"Benar beliau wafat," katanya.
Kisah KH Nawawi Dencik Belajar Mengaji
KH Nawawi punya cerita panjang dalam belajar Alquran hingga akhirnya berpuluh-puluh tahun menjadi Imam Besar.
KH Nawawi Dencik lahir di Palembang, 27 Februari 1959.
Pada wawancara dengan Sripo pada Oktober 2019 lalu, Nawawi Denci bercerita perjalanannya sejak masih kecil hingga jadi imam di Masjid Agung Palembang.
Ia pernah hanya memiliki modal minyak lampu untuk pergi ke rumah guru ngajinya.
Hidup di lingkungan perkampungan, ia selalu dididik oleh orangtua untuk mengaji dan belajar tentang Alquran.
"Dulu namanya di kampung, ustaz tinggal di 1 Ulu, jadi setiap magrib ngaji, bawa minyak lampu teplok untuk penerangan di jalan," ungkapnya kepada Sripoku.com,
Baca juga: KH Ahmad Nawawi Dencik Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di RSPAD karena Sakit Ini
Namun semangatnya untuk belajar Alquran tak pernah lepas hingga akhirnya diminta langsung menjadi Imam Besar.
Bahkan KH Nawawi juga melakukan hal yang sama seperti orangtua dulu lakukan kepadanya.
Ustaz Nawawi mengungkapkan kini ketujuh anaknya sudah mengikuti jejaknya untuk menghafal Alquran.
KH Nawawi mendirikan pondok pesantren bernama Al Lathifiyah yang dihuni oleh ratusan santri.
Tak hanya itu saja, ia juga mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Alquran atau STIQ yang berlokasi di Lorong Zuriah, Talang Aman, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30164.