Running News Ikatan Cinta

Ikatan Cinta 22 Juni 2021: Derita Buat Elsa Baru Permulaan, Kata Rossa Hukuman yang Out of the Box

Segmen 2 Episode 327 Ikatan Cinta, Selasa (22/6/2021): Neraka buat Elsa baru saja bermula saat berada dalam panti. 

RCTI+
Ikatan Cinta 22 Juni 2021: Derita Buat Elsa Baru Permulaan, Kata Rossa Hukuman yang Out of the Box 

TRIBUNSUMSEL.COM - Segmen 2 Episode 327 Ikatan Cinta, Selasa (22/6/2021): Neraka buat Elsa baru saja bermula saat berada dalam panti. 

Sedangkan Rossa tak menduga hukuman buat Elsa benar-benar out of the box. 

Inti Cerita: 

'Ada udang di balik batu' saat Al berikan hadiah kepada anak panti bernama Danu 

Mainan pesawat Dani berhasil menyala, lalu Al mau menghadiahkan sesuatu.

Dari kantung, Al menghadiahkan Dani dengan segelang jam tangan ponsel.

Jelas saja mau, tetapi ada syarat buat Dani.

Bak peribahasa 'ada udang di balik batu', ternyata ada maksud saat Al menghadiahkan Dani.

Al meminta Dani mengawasi gerak-gerik Elsa selama Astri sakit.

Jika Elsa malas-malasan atau marah-marah, Danu mengawasi dan melaporkan kepada Al melalui nomor telepon yang tercatat.

Danu mengiyakan lalu Al memasangkan jam tangan itu dengan tersenyum.

Andin melangkah keluar dan menemui Al, lalu menyusul Laras.

Mereka pamit pulang.

Lalu, Al minta Laras menghubunginya jika Elsa berbuat masalah.

Ricky bingung Elsa tak ikut pulang 

Ricky pun terus memantau dan melihat Al dan Andin yang pulang sedangkan Elsa pulang.

Kini, Ricky bertanya-tanya mengapa Elsa tak ikut pulang.

Malam tiba, Andin mengabari Surya dan Sarah.

Sarah sebagai ibu terus memikirkan kondisi Elsa hingga tak tenang, terlebih dengan kondisi hamil.

Surya meneruskan kabar Andin bahwa Elsa baik-baik saja.

Rindu Elsa kepada Nino hanya bertepuk sebelah tangan

Beralih ke panti, Elsa hanya duduk termenung saat membaca pesan dari Nino yang hanya centang satu.

Tak kuasa air mata Elsa turun sambil mengira Nino tak memedulikannya.

Padahal, hati Elsa rindu sekali dengan Nino.

Elsa makin risau membuktikan dapat mencintai Nino.

Tangisan itu diseka saat Laras datang minta tolong menyiapkan makanan buat anak panti.

Elsa mengangguk.

Neraka Elsa baru saja mulai 

Di panti asuhan, Laras memperkenalkan Elsa di depan anak panti asuhan.

Neraka Elsa baru terjadi saat anak-anak berebut piring saat mau makan, hingga terlempar piring itu pecah.

Laras minta tolong kepada Elsa.

Meski sempat bernada keras membantah, Laras beralasan anak-anak masih kecil sehingga berbahaya terkena pecahan beling.

Sewaktu membereskan pecahan beling, tangan Elsa terkena peahan beling.

Masalah belum selesai, Laras minta Elsa menolongnya lagi dengan membantu anak-anak makan hingga tidur.

Elsa yang belum makan saja sudah disuruh ini-itu, hingga terasa tersiksa karena Al dan Andin.

Andin mengidam dan Al amat ribet perhatiannya, tetapi Andin amat tersentuh

Saat perjalanan, perut Andin berbunyi keroncongan hingga terdengar Al yang tertawa lucu.

Andin tersenyum manja mengetahui itu, apalagi ada anaknya di dalam.

Andin mau makan di warung tenda pinggir jalan, tetapi Al tak mau Andin mengalami alergi.

Tak menyerah, Andin menunjukkan warung yang terlintas di jalan.

Andin setengah berdrama mengobrol dengan anaknya dalam kandungannya, karena Al tak dapat mengabulkan.

Terpaksa Al mengabulkan permintaan Andin, tetapi hanya satu kali ini saja.

Andin pun bertepuk tangan kesenangan.

Di warung pinggir jalan, Andin memesan makanan.

Andin kaget melihat Al yang menghiilang di sebelahnya.

Apalagi pelayan tak melihatnya.

Al menanyakan seorang pelanggan yang sedang makan untuk meminjamkan kursi yang ada sandaran kursinya.

Sedangkan Andin mengibas-ibaskan makanan menanti Al, datanglah Al dengan kursi bersandaran dan jasnya jadi korban.

Kendati Al tampak rumit, Andin tersentuh dengan perhatian Al yang memang berlebihan.

Andin bersama anak dalam kandungannya menjadi beruntung memiliki seorang Al.

Al hanya berkata bingung melihat Andin menangis.

Apalagi jika Al marah.

Al bingung berbuat apa, lagipula melihat perempuan bahkan istrinya menangis.

Andin mengaku cengeng sambil menyebut itu tangis bahagia karena ada sosok Al.

Tibalah menu pesanan Andin yang seabrek sehingga menggarukkan kepala Al.

Sebelum memakan, Al yang jadi juru cicip buat memastikan amannya makanan buat Andin.

Andin menatap heran akan sikap Al yang katanya mencicipi, tetapi malah makan banyak.

Adapun di rumah, Reyna menanyakan ke mana Al dan Andin yang belum pulang kepada Rossa.

Di rumah makan, Andin menambah lagi hingga Al mengira nanti mubazir.

Andin menyebut bukan dia saja yang makan, melainkan anak dalam kandungannya.

Al mengangkat panggilan Rossa sambil makan.

Reyna menunggu Al dan Andin makan, tetapi Al menyebut makan di pinggir jalan.

Al sempat melarang, tetapi Andin memaksa.

Rossa tahu Andin sedang mengidam, sehingga lebih baik memastikan makanan Andin tak memicu alergi ketimbang ngidam tak keturutan.

Andin makan dengan lahapnya.

Rossa mengatakan kepada Reyna bahwa Andin sedang mengidam, lalu Mirna menjelaskan maksud ngidam kepada Reyna.

Jadilah Reyna makan bersama Rossa.

Nino datangi rumah orangtua Elsa

Seusai Surya dan Sarah makan, Sarah menghubungi Elsa tetapi tak diangkat.

Surya memastikan Elsa baik-bak saja setelah melihat Sarah terus cemas.

Nino datang dan Surya menemui meski tak menerima salam dari Nino.

Nino mau memastikan Elsa di panti asuhan.

Lalu, Sarah datang dengan wajah tegang.

Kembali, Nino yang tak percaya dengan ucapan Elsa.

Surya memastikan Elsa berada di sana.

Jika Nino mau menjemput Elsa, Surya sebut itu sia-sia karena sedang menjalani hukuman.

Lalu Surya pergi hanya tersisa Sarah.

Setelah itu, Nino memilih pergi setelah melihat Surya yang murka.

Sarah menyebut Elsa sangat mencintai Nino, jadi jika berbuat itu, artinya minta menemuinya ke panti asuhan.

Rossa tak menyangka hukuman buat Elsa benar-benar out of the box 

Al dan Andin pulang membawa martabak buat Reyna.

Dikira membeli martabak segerobak.

Tak lama, Rossa datang menanyakan Al dan Andin.

Al dan Andin tadi mengantarkan Elsa ke panti dengan menghukum kerja sosial.

Rossa terkejut.

Al mengatakan mau tak mau, jika tidak, Al akan menghubungi polisi.

Rossa sampai menyebut hukuman dari Al benar-benar out of the box (di luar kelaziman) .

Dengan nada setengah sinis, Rossa berharap hukuman itu, Elsa jadi jera dan berubah hingga tepat.

Bersambung ke segmen 3

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved