Tsunami Terjang Tehoru setelah 2 Menit Gempa Maluku Tengah Kemarin, Berikut Fakta dari BMKG
Gelombang tsunami tersebut juga sudah masuk hingga muara sungai dan menghancurkan Talud pemecah ombak sepanjang 20 meter.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
TRIBUNSUMSEL.COM, AMBON - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon ungkap fakta baru gempa Maluku Tengah yang terjadi pada Rabu (16/6/2021) kemarin.
BMKG sebut tsunami sempat menerjang Tehoru, Maluku Tengah setelah terjadi gempa.
Kepala Stasiun BMKG Ambon, Herlambang Hudha menjelaskan, tsunami sempat menerjang Tehoru, Maluku Tengah dengan ketinggian air 0,5 meter yang naik hingga ke daratan akibat longsor bawah laut.
"Selang dua menit setelah gempa, terjadi tsunami di Tehoru," kata Hudha kepada TribunAmbon.com, Kamis, (17/6/2021).
Dia mengatakan tsunami terjadi dengan skala kecil naik hingga daratan tetapi tidak terlalu jauh.
Gelombang tsunami tersebut juga sudah masuk hingga muara sungai dan menghancurkan Talud pemecah ombak sepanjang 20 meter.
"Tsunaminya bukan karena gempa, tapi adanya longsor bawah laut," ujarnya.
Baca juga: Beredar Video Warga Panik Berlarian Mengungsi saat Gempa Maluku Tengah : Lari ke Sana Sudah, Naik
Baca juga: Heboh Satu Unit Mobil Terhisap Tanah Bak Ditelan Bumi, Pemilik Dibuat Syok, Inilah Fakta Sebenarnya
Baca juga: Heboh Leonard Tupamahu Pukul Kepala Pemain Persis Solo Delvin, Berujung Kata Maaf, Respon Kaesang

Menurutnya, gempa dengan magnitudo 6 yang terjadi kemarin tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Dia menyebut, saat itu kondisi air laut sudah tenang dan warga diharapkan tidak panik.
Diberitakan sebelumnya, Nelayan dan warga setempat sempat melihat terjadinya air pasang sesaat setelah gempa.
Hingga saat ini, ribuan warga memilih meninggalkan rumah dan mengungsi di tempat yang lebih tinggi karena takut adanya gempa susulan dan tsunami.
Ribuan Warga Mengungsi
Dampak gempa berkekuatan 6.1 magnitude di Maluku Tengah (Malteng), sebanyak 143 unit rumah hancur dan 7.227 warga di lokasi terdampak mengungsi.
Tercatat di antara 143 rumah yang rusak, Desa Tehoru sebanyak 40 unit, Haya 18 unit, Yaputih 15 unit dan Saunalu 70 unit rumah.
Ribuan Warga Desa Tehoru tersebut, hingga saat ini masih bertahan di 17 titik pengungsian yang berlokasi di ketinggian dan hutan.
"Sampai saat ini ada 7.227 orang yang masih mengungsi," kata Kepala BPBD Malteng, Abdul Latif Key, Kamis (17/6/2021).
Warga yang mengungsi ke lokasi ketinggian dan hutan karena rumah mereka mengalami kerusakan akibat gempa.
Selain itu, banyak warga yang rumahnya berada di pesisir pantai takut untuk pulang.
Mereka memilih bertahan di tenda pengungsian.

"Bantuan darurat sudah kami salurkan untuk para pengungsi," ujarnya
BPBD Malteng mulai menyalurkan bantuan kepada warga yang hingga saat ini masih mengungsi di lokasi pengungsian.
Adapapun bantuan yang disalurkan berupa tenda darurat, terpal, tikar dan juga selimut.
Namun, masyarakat di sana masih membutuhkan bantuan lainnya, seperti makanan dan obat-obatan.
Diketahui gempa 6.1 magnetudo itu mengguncang Kabupaten Maluku tengah, Pulau Seram, Provinsi Maluku pada , Rabu (16/6/2021) sekitar pukul 13.43 WIT.
(*)