Momen Terakhir Seorang Pemuda Sebelum Tewas saat Ngevlog Sunrise, Pamit ke Orang Tua ke Rumah Kakak

Menurut tetangga korban, Eko Riyadi, pada Senin (7/6/2021) malam dia berpamitan untuk mengunjungi kakaknya yang tinggal di Wonosari, Gunungkidul, DIY.

Editor: Weni Wahyuny
TribunSolo.com/Istimewa
Pemuda Yusuf Adi Pamungkas (22) tewas jatuh ke jurang saat merekam sunrire di atas bukit di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Selasa (8/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSUMSEL.COM, KLATEN - Seorang pemuda tewas setelah jatuh ke jurang sedalam 80 meter di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Ia jatuh ke jurang setelah ngevlog sunrise sambil berjalan mundur dan tak sadar bahwa ia sudah mendekati jurang.

Korban bernama Yusuf Aji Pamungkas, pria usia 22 tahun.

Sebelum tewas jatuh ke jurang, ada pesan-pesan terakhir antara keluarga dengan korban asal Dukuh Pungkruk, Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten.

Saat itu dia datang bersama tujuh orang temannya.

Namun, dia memutuskan berpisah dari rombongan karena ingin merekam matahari terbit (sunrise).

Saat merekam momen sunrise dia berjalan mundur dan tak tahu kalau di belakangnya jurang.

Menurut tetangga korban, Eko Riyadi, pada Senin (7/6/2021) malam dia berpamitan untuk mengunjungi kakaknya yang tinggal di Wonosari, Gunungkidul, DIY.

"Semalam pamit ke orang tuanya begitu (pergi ke rumah kakaknya)," terangnya di rumah duka, Selasa (8/6/2021).

Eko menyebut bahwa tidak tahu kalau Yusuf akan pergi ke Gunung Merapi.

Pemuda Yusuf Adi Pamungkas (22) tewas jatuh ke jurang saat merekam sunrire di atas bukit di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Selasa (8/6/2021).
Pemuda Yusuf Adi Pamungkas (22) tewas jatuh ke jurang saat merekam sunrire di atas bukit di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Selasa (8/6/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

"Tidak pamitan akan pergi ke sana, padahal kakaknya juga sudah berpesan kepada korban untuk langsung pulang ke rumah setelah sampai di Wonosari," ujarnya.

Bahkan, kakak kandung korban pun tidak kenal dengan tujuh orang temannya yang saat itu ada di lokasi kejadian.

"Sepertinya mereka enggak saling kenal satu sama lain," katanya.

Korban selama ini bekerja sebagai penyuplai es batu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved