Berita Viral

Viral Video Satpol PP 'Hancurkan' Alat Musik Pengamen Usai Razia, Aktivis Jalanan Beri Kecaman Keras

Andi Malewa yang merupakan Aktivis di Institut Musik Jalanan yang biasa membina pengamen turut menyindir aksi tersebut

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Moch Krisna
kolase instagram polpp.ptk dan wikipedia ande malewa
Satpol PP Musnahkan Alat Musik Pengamen Usai Razia,Aktivis Jalanan Andi Malewa Kecam Aksi Tersebut 

TRIBUNSUMSEL.COM-Aksi dari Anggota Satpol-PP Kota Pontianak viral di media sosial.

Tampak terlihat Anggota Pol-PP tersebut menghancurkan alat musik dari pengamen usai melakukan razia.

Di Instagram polpp.ptk dituliskan jika di persimpangan traffic light Kota Pontianak diadakan kegiatan rutin .

Yang dimana dilakukan kegiatan antisipasi dari pengamen.

Para pengamen yang ditangkan akan didata dan diserahkan di Plat Dinas Sosial Kota Pontianak untuk diproses.

Lalu alat musik yang disita dari pengamen dihancurkan, dilansir dari Instagram duniapunyacerita.

Hal ini membuat banyak publik geram dengan aksi Anggota Pol-PP tersebut,Senin(7/6/21).

Andi Malewa yang merupakan Aktivis di Institut Musik Jalanan yang biasa membina pengamen turut menyindir aksi tersebut yang dianggap tidak pantas.

"Arogansi yang dipertotonkan secara telanjang, ukulele itu dibeli dengan rupiah, bahkan ada yang sampai pinjam bank keliling buat beli itu agar bisa makan,"tulisnya.

Dikatakan juga dengan gitar tersebut ada harapan dari anak dan istri pengamen untuk mencari uang.

"Ada harap 7 doa dari anak istrinya dalam tiap petik suara yang mereka perdengarkan, kenapa sedangkal ini pak Pol PP,"tulisnya.

Meski telah dilakukan razia perda yang mengatasi pengamen jalanan sering tidak bisa mengkalsifikasikan profesi di jalanan.

Sehingga pengamen, pengemis berkedok pengamen,dan anak-anak yang menjadi mesin penacri uang semua dianggap sebagai penyandang masalah sosial setara dengan ODGJ.

"Perda tibum kerap gagal mengkalsifikasikan profesi di jalanan, tidak ada pembeda, mana pengemis berkedok pengamen, preman berkedok pengamen,"tulisnya.

"Anak-anak yg jadi mesin pencari uang & mana yg berbakat musik, semua diosapu rata sebagai penyandang masalah sosial, setara ODGJ,"tulisnya.

Perusakan alat musik gitar oleh PolPP juga tidak akan membuat pembinaan menjadi baik.

"Sepengalaman saya, pembinaan yang dilakukan tidak menyentuh akar masalah, yang bakat musik harus mengubur passionnya karena diajarkan menjahit, komputer sampai merangkai bunga,"tulisnya.

"Permasalahan berulang karena sebagian mereka yang punya bakar musik kembali lagi ke jalanan,"tulisnya.

Dipesankan juga jika ada pengamen difabel yang mampu memainkan musik dan berhasil menyentuh hati pendengar.

"Jangan yang melihat, pengamen difabel pun mampu bermain musik dengan baik, jika kamu berhasil menyentuh hati mereka,"tulisnya.

Dengan adanya pembinaan kepada para pengamen, akan ada bakat yang bisa dijual ke publik yang membutuhkan hiburan.

'Tadinya, mereka ini adalah pengamen karaoke di pintu2 masuk stasiun KRl.Di@IMJ_ID mereka dibina & dapat akses ngamen di mall & ruang Publik,"tulisnya

Aksi dari PolPP yang menghancurkan alat musik pengamen dikomentari oleh warganet di Instagram duniapunyacerita.

"Andai belum bisa berikan yg terbaik setidaknya jangan merusak,"tulis yoeli1001.

"Sebaiknya di bimbing bukan malah merusak alat musiknya, karena mereka menunjukan bakat Seni bukan di tempat.nya, jadi ga ada pilihan buat mereka ngamen di jalan,"tulis antoperwiradjati_madani.

"Kakanda lupa pasal 34 UUD 1945, Semoga cepat naik pangkat,"tulis rothenignorant.

"Klu yg pnya otak dan pnya ahlakkkk di bina berikan soft skill berikan edukasi dan lapangan pkrjaan,"tulis saiddanalif_mc.

"mereka di arahkan di bina siapa tauu emng pnya bakat ny masing2 tanpa harus merusakak alat musik ny bos,"tulis n_dauda21.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved