Berita Selebriti
Dikeluarkan Dari Sinetron Zahra Indosiar, Postingan Terbaru Lea Ciarachel Bersedih : Sudahi Mainmu
Hal ini merupakan buntut polemik heboh terkait perannya sebagai Zahra yang merupakan istri ketiga dari pria dewasa bernama Tirta dalam cerita Zahra.
Lea Ciarachel Fourneaux pemeran Zahra dalam sinetron suara hati istri angkat bicara.
Sinetron suara hati istri mendadak jadi sorotan publik indonesia baru-baru ini.
Bukan tanpa alasan, melansir Kompas.com, karakter yang diperankan Lea Ciarachel ini diceritakan merupakan istri ketiga dari Pak Tirta.
Padahal di kehidupan nyata, usia Lea yang lahir 5 Oktober 2006 itu baru 15 tahun saat ini.
Sementara lawan mainnya, aktor Panji Saputra, yang memerankan karakter pak Tirta, telah berusia 39 tahun.
Terlepas dari perbedaan usia yang cukup jauh, dalam sinetron tersebut, keduanya dikisahkan sebagai pasangan suami istri dan kini Zahra dalam kondisi mengandung anak pak Tirta.
Banyak adegan-adegan dalam sinetron tersebut yang menjadi sorotan, seperti ketika pak Tirta mencium kening Zahra, atau ketika pak Tirta mendekatkan wajahnya di perut Zahra yang sedang hamil.
Dilansir dari GridFame.id, jalan ceritanya pun dianggap sangat kontroversial karena anak dibawah umur diceritakan jadi istri ketiga seorang pria.
Bahkan dalam beberapa cuplikan di YouTube, anak dibawah umur itu melakukan malam pertama dan sudah hamil.
Otomatis sinetron itu langsung membuat beberapa public figure angkat bicara dan memprotes keras adanya sinetron dengan jalan cerita seperti itu.
Apalagi pemerannya benar-benar masih berusia 15 tahun dan membuat netizen semakin murka.
Ternyata, pemeran utamanya juga mengaku tak nyaman dengan jalan ceritanya!
Ernest Prakasa jadi salah satu public figure yang menyuarakan protesnya atas sinetron Suara Hati Istri.
Lewat unggahan di Instagram, ia mengunggah tangkap layar thumbnail potongan sinetron di YouTube dan menuliskan suara hatinya.

'Karna banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara.