Duel Maut di Rusun
Sosok Riyan Apriansyah, Korban Tewas Duel Maut di Rusun 24 Ilir Palembang
Kesedihan dirasa Bastian (62) yang masih tak percaya anaknya, Riyan Apriansyah (23) tewas dalam duel maut di Jalan Radial, Senin (31/5/2021) malam
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kesedihan mendalam masih begitu dirasa Bastian (62) yang kini masih tak percaya anaknya, Riyan Apriansyah (23) tewas dalam duel maut di Jalan Radial Rumah Susun Blok 33 Kelurahan 24 Ilir Palembang, Senin (31/5/2021) malam.
Bukan main betapa lemasnya Bastian saat mendapat kabar anaknya sudah berada di rumah sakit akibat terlibat pertikaian berdarah.
"Saya tidak sanggup kesana (rumah sakit). Makanya saya minta menantu saya saja yang pergi lihat Riyan. Saya tidak kuat," ujar Bastian saat ditemui di rumah duka tepatnya di rumah susun Blok 24 Palembang, Selasa (1/6/2021).
Riyan sendiri adalah anak ke delapan dari sepuluh bersaudara.
Sebagai ayah, Bastian mengaku tidak tahu penyebab keributan yang mengakibatkan tewasnya sang anak.
Menurutnya, Riyan tidak pernah menunjukkan gelagat aneh atau bercerita tengah terlibat pertikaian dengan orang lain.
"Setahu saya anaknya baik-baik saja. Tidak ada masalah apa-apa. Kesibukan dia memang sering kumpul-kumpul sama temannya. Soalnya dia belum kerja," ujarnya.
Baca juga: Jembatan Keramasan Lama Palembang Mulai Ditutup Hari Ini, Tiang Pancang Diganti
Hal senada juga disampaikan Dedi (41) kakak ipar korban.
Dedi yang diminta ayah mertuanya datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi Riyan saat itu juga tak mendapat keterangan pasti mengenai penyebab keributan yang terjadi.
"Saya tahunya setelah sampai di rumah sakit, diberi tahu Riyan sudah meninggal," ujarnya.
Keluarga korban juga tidak mengenal pelaku.
Meski sudah mengikhlaskan meninggalnya Riyan, namun keluarga tetap berharap pelaku bisa mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Tentu harus seadil-adilnya. Pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata dia.
Jenazah Riyan saat ini sudah dimakamkan di TPU puncak sekuning.
Dari pantauan di rumah duka, para pelaku terlihat hilir mudik datang untuk membantu mengurus jenazah maupun menyampaikan rasa duka.