Rekayasa Cuaca di Sumsel Akan Menggunakan Roket, Kerjasama dengan Rumania
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menerima Kunjungan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Rumania
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
* Wawancara Khusus
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menerima Kunjungan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Rumania dan Republik Moldova beserta delegasi Rumania terkait kejasama dan misi, investasi dari Pengusaha Rumania di Sumsel yang diadakan di Griya Agung.
"Proses untuk mendatangkan delegasi ini cukup lama yaitu prosenya butuh waktu selama satu tahun. Jadi cukup terkoordinasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumsel," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Rumania, M Amhar Azeth saat diwawancarai secara khusus oleh Tribun Sumsel di Griya Agung, Sabtu (29/5/2021).
Menurutnya, ada tiga wilayah yang akan dikunjungi yaitu Sumsel, Bangka Belitung dan Kalimantan tengah. Sumsel menjadi salah satu Provinsi yang dipilih, karena potensi sumberdaya yang ada memang cukup banyak.
"Sumsel ini sebagai lumbung pangan nasional ke 5. Lalu di Sumsel ada kopi, karet dan lain sebagainya yang masih perlu dikembangkan supaya nilai jualnya lebih baik lagi," katanya.
Amhar menceritakan, hasil diskusi tadi bahwa Gubernur berdasarkan masukan dari staf dan pengalaman beliau tentang kondisi di Sumsel, apa yang perlu dikerjasamakan.
Pertama rekayasa cuaca, karena Rumania merupakan negara pertama di Eropa Timur yang menggunakan teknologi rekayasa menggunakan roket, selain Rusia.
"Teknologi ini 85 persen akurasinya cukup bagus, daripada teknologi dengan pesawat yang menyebar garam. Itu yang diminta gubernur," ungkapnya.
Lalu ribuan sumur tua, untuk bisa dimanfaatkan dengan teknologi Rumania. Karena Rumania adalah satu-satunya negara didunia yang mengelola sumur minyak.
Kemudian yang ketiga, pengembangan biakan sapi. Seperti yang diketahui, bahwa 23 persen kebutuhan daging sapi nasional itu baru bisa tercukupi oleh ternak penggemukan sapi di Indonesia.
Untuk itulah gubernur tertarik teknologi pengembangbiakan dari Rumania. Karena Rumania merupakan sejarah panjang tentang peternakan sapi di Erop, hasil dari peternakan di Rumania itu di suplai ke Uni Eropa dan Timur Tengah.
Lalu water treatment untuk pengelolaan air payau, sehingga nantinya air payau di Sumsel ini bisa juga untuk minum.
"Nanti kepala dinas akan buat surat penawaran ke Rumania yang disaksikan Gubernur Sumsel dan disaksikan saya juga sebagai Duta Besar Rumania," katanya.
Setelah dua Minggu dari situ, gubernur akan menunjuk tim khusus untuk mengecek keakuratan dan kebenaran alat yang ditawarkan.
"Setelah kunjungan dari tim Provinsi Sumsel, maka tim expert dari Rumania akan dikirim ke sini untuk melihat dan survey situasi, kontur, keadaan dan alam disini," kata Amhar yang merupakan asli putra daerah Sumsel.
Menurut Amhar, ini pertama kalinya kerjasama yang bersifat implementatif dari sekian puluh tahun yang dilakukan oleh negara Rumania dan Indonesia. Pertama kalinya disambut oleh pemerintah daerah untuk dilaksanakan di Sumsel.
Lalu, apakah kerjasama ini lebih ke transfer of knowledge saja, bagaimana dengan kopi dan karet yang diinginkan Rumania?
"Sesuai dengan permintaan Gubernur Sumsel, pertama itu transfer of knowledgenya dulu sebelum melaksanakan implementasinya," katanya.
Karena pertimbangan gubernur, implementasi itu memerlukan waktu dan memerlukan pembangunan-pembangunan. Untuk itu nantinya expertise (tim ahli) yang datang dulu untuk transfer of knowledge.
"Gubernur juga sudah menyampaikan, betapa kita harus berbangga karena karet yang dihasilkan di Indonesia ini 30 persennya dari Sumsel," cetusnya.
Lalu untuk kopi, penghasil nomor tiga di dunia. Namun dengan teknologi yang sekarang ini belum bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat.
"Maka fokus gubernur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dulu. Tentunya kita sambut baik usulan tersebut," kata pria yang berambut putih tersebut.