Rizieq Shihab Marah Besar dan Sakit Hati ke Bima Arya Karena Dianggap Dijadikan Panggung Politik.

Rizieq Shihab Marah Besar dan Sakit Hati ke Bima Arya Karena Dianggap Dijadikan Panggung Politik.

Editor: Slamet Teguh
Rizki Sandi Saputra
Muhammad Rizieq Shihab (MRS) saat membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan jaksa kepada dirinya di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus yang melibatkan Rizieq Shihab tampaknya masih belum selesai dan panas.

Yang terbarum, terdakwa Muhammad Rizieq Shihab (MRS) menyatakan kekecewaannya kepada Wali Kota Bogor Bima Arya yang juga merupakan Kepala Satgas Covid-19 kota Bogor.

Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu menyatakan kalau dirinya tidak pernah berniat untuk menghalang-halangi petugas medis untuk melakukan pemeriksaan selama menjalani perawatan akibat Covid-19 di RS UMMI pada November 2020 silam. 

"Saya tidak pernah menghalang-halangi siapapun untuk proses pengobatan saya selama di rumah sakit UMMI. Bahkan diberi kesaksian para dokter di sini majelis hakim bahwa saya selalu mengikuti semua arahan para dokter bahkan arahan para perawat," kata Rizieq. 

Pernyataan tersebut diutarakan Rizieq Shihab saat diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang lanjutan perkara hasil tes swab palsu RS UMMI di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (27/5/2021).

Namun ternyata, dalam pernyataannya Rizieq Shihab mengatakan kalau penderitaan dan sakit dirinya di RS UMMI malah dijadikan sebagai konsumsi politik oleh Wali Kota Bogor.

"Jangan sakitnya saya dijadikan sebagai konsumsi untuk panggung politiknya dia. Itu yang saya tidak terima," kata Rizieq dalam ruang sidang.

Pernyataan itu dilayangkan Rizieq Shihab karena pada saat itu Bima Arya meminta dia untuk melakukan tes swab Covid-19.

Padahal sebelumnya, dirinya mengaku sudah melakukan tes swab dengan dokter pribadinya dari Medical Emergency Rescue-Comittee (MER-C).

Namun, Rizieq mengaku terkejut Bima Arya justru melaporkan RS UMMI ke polisi usai adanya kesepakatan melakukan swab. 

"Saya terkejut habis pertemuan malam itu jam 9 selsai ada rapat Walikota jam 10 malam dengan Satgas dan Kapolres Kota Bogor untuk melaporkan RS UMMI ke polisi dan itu dilakukan lewat tengah malam," katanya. 

Baca juga: Ambulans Pengantar Jenazah Tabrakan dengan Truk, Mobil Terpental hingga Berputar, 4 Penumpang Tewas

Baca juga: Curi Genset dan Pompa Air di Masjid Kelekar Muaraenim, Asep Dibekuk di Pasar Jakabaring

Dengan adanya laporan itu, Rizieq menyatakan sangat kecewa dengan cara Bima Arya yang mempolisikan RS UMMI.

Bahkan Rizieq menyebut Bima Arya tak punya etika dan sopan santun serta kata dia perlakuannya pun tidak etis.

Padahal, jika Bima Arya memiliki etika maka Rizieq menyatakan kesediaannya untuk dilakukan tes swab oleh tim Satgas Covid-19 kota Bogor.

"Itulah salah satu yang menyebabkan saya nggak percaya kalau timnya periksa PCR saya. Saya percaya kalau dia punya etika sopan santun saya mau tes PCR tapi kalau perilakunya sudah begini," tukasnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved