Penanganan Corona

Vaksinasi Gotong Royong, Ketua Kadin Palembang: 'Antusias Perusahaan dan Karyawan Cukup Bagus'

Rata- rata perusahan telah mendaftarkan sebagian karyawannya secara bertahap untuk divaksinasi, meski data pastinya masih dilakukan pendataan.

Tribunsumsel.com
Vaksin mandiri disebut juga vaksin gotong royong adalah upaya pemerintah untuk mengakomodir perusahaan yang berkeinginan membantu menangani pandemi COVID-19. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) kota Palembang M Akbar Alfaro mengatakan, hingga saat ini sejumlah perusahaan yang ada di kota Palembang cukup antusias mendaftar dalam program Vaksinasi Gotong Royong, yang digalakan Kadin pusat.

Menurut Akbar, rata- rata perusahan telah mendaftarkan sebagian karyawannya secara bertahap untuk divaksinasi, meski data pastinya masih dilakukan pendataan.

"Respon cukup bagus dan antusias dari perusahaan yang ada di Palembang, dimana program vaksinasi ini program Kadin Pusat dengan pemerintah yang turunannya ke daerah," kata Akbar, Sabtu (22/5/2021).

Dijelaskan anggota DPRD Kota Palembang ini, program vaksinasi mandiri gotong royong ini merupakan insiasi program kadin dengan pemerintah, artinya Kadin berinisiatif membantu pemerintah dalam rangka meminimalisir penyebaran covid-19 melalui program ekselarasi vaksinasi.

"Program vaksinasi gotong royong ini kan ditujukan untuk perusahan- perusahaan di daerah, oleh karena itu respon Kadin Palembang sendiri banyak pengusaha- pengusaha lokal itu tertarik untuk memvaksinasi karyawannya," beber Alfaro.

Beberapa perusahan itu dikatakannya, terutama perusahan pelayanan publik seperti kuliner, mall, restoran, retail dan sebagainya.

"Banyak juga yang sudah bertanya dari kami (Kadin Palembang) sendiri bagaimana proseduralnya nanti, karena mereka ini karyawannya ingin melayani masyarakat dengan pelayanan prima dan sehat. Ini juga mungkin merupakan satu bentuk menyakinkan masyarakat, jika perusahan- perusahan mereka sudah aman melalui karyawannya yang sudah divaksinasi ini," tuturnya.

Mengenai jumlah perusahaan dan karyawan yang ikut vaksinasi gotong royong, pria yang juga Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekraft) provinsi Sumsel ini, masih akan melihat data dulu di sekretariat Kadin, mengingat pendaftaran di gelombang pertama baru berakhir pada 21 Mei.

"Antusiasnya cukup banyak, dan memang sudah beberapa perusahan- perusahan yang mendaftarkan diri untuk divaksin, tapi kami juga masih menunggu kebijakan Kadin pusat. Sebab kami Kadin daerah hanya menyuplai data pengusaha- pengusaha dan karyawan yang tergabung dalam Kadin kota Palembang. Untuk data pastinya kita update, tapi sudah ada beberapa perusahan yang daftar, tapi jumlahnya akan cek kesekretariat," ungkapnya.

Jika perusahaan yang ada di kota Palembang sudah beberapa yang mendaftar dengan jumlah karyawan bervariasi dengan sebaran perusahaan skala menengah.

"Mungkin sekitar 20-50 karyawan satu perusahan yang didaftarkam dan kadang ada ratusan karyawan. Jadi bisa diamnil rata- rata 50 lah, jadi estimasinya kalau ada 10 perusahaan sekitar 500 karyawanlah yang daftar, tapi secara kongkrit melihat data lagi," jelasnya.

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong di Sumsel Masih Tunggu Minat Peserta, Tidak Perlu Izin Dinas Kesehatan

Ditambahkan Gery sapaan akrab M Akbar Alfaro, dengan biaya vaksin yang dibebankan sebesar Rp 500 ribu setiap karyawan yang divaksin, itu dirasa tidak terlalu membebani perusahaan yang ada, mengingat hal ini perlu dilakukan segera untuk melindungi diri dari penyebaran Covid-19.

"Saya rasa, jika ada keberatan nanti ada pola dengan masing- masing perusahan yang ada akan beda, tapi saya beri contoh saja beberapa pola yang ada di perusahaan nantinya biaya diformalisasikan 70% ditanggung perusahaan 30% dibebankan ke karyawan, atau 80-20 persen dan sebagainya atau digratiskan perusahan," katanya.

"Jadi banyak pola- pola yang dimainkan perusahaan, tergantung kemampuan perusahaan tersebut. Jadi soal keberatan tadi tergantung perusahaan masing- masing dan kesiapan karyawan, maka dari itu saat mengusulkan, perusahaan itu memberikan arahan kepada karyawan seperti apa, dan balik lagi keputusan nanti karyawan tidak dibebani, karena ini cukup win- win solusion karena karyawan juga perlu divaksin, tetapi perusahaan juga ikut membantu dalam proses vaksinasi tersebut," tandasnya.

Selain itu, dengan program vaksinasi gratis oleh pemerintah saat ini yang masih berjalan, semua perusahaan dan karyawan belum tentu mendapat vaksinasi segera yang saat ini masih fokus pada lansia, pengajar dan sebagainya, sehingga perlu peran serta semua pihak termasuk perusahaan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved