Serangan Udara Israel Tewaskan Jurnalis Palestina di Rumahnya, Ini Kesaksian Sang Ayah

Berita kematian Hussein memicu membangkitkan duka cita dan seruan agar pemerintah Israel dimintai pertanggungjawaban.

Editor: Weni Wahyuny
MOHAMMED ABED / AFP
Warga Palestina menghadiri pemakaman jurnalis Youssef Abu Hussein yang bekerja untuk radio Al-Aqsa yang terkait dengan Hamas yang tewas ketika serangan Israel menghantam rumahnya di utara Kota Gaza, reporter pertama yang tewas selama putaran kekerasan saat ini, pada 19 Mei 2021. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang jurnalis Palestina dikabarkan tewas dalam serangan udara Israel.

Adalah Youssef Abu Hussein yang tewas di dalam rumahnya di Jalur Gaza.

Melansir Al Jazeera, Hussein merupakan penyiar stasiun radio Voice of Al-Aqsa.

Ia termasuk di antara empat warga Palestina yang tewas pada Rabu dini hari (19/5/2021) ketika Israel melanjutkan pemboman tanpa henti.

Berdasarkan penuturan ayah sang jurnalis, Muhammed Abu Hussein, rumah keluarganya di lingkungan Sheikh Radwan menjadi sasaran rudal, diikuti oleh dua serangan lagi.

"Kami bisa keluar rumah, tapi anak saya, Yusef, tewas," katanya.

Berita kematian Hussein memicu membangkitkan duka cita dan seruan agar pemerintah Israel dimintai pertanggungjawaban.

Stasiun radio Voice of Al-Aqsa mengatakan, mereka berduka atas kehilangan "putra dan pegawainya" dan menyerukan penjagaan pada pukul 17.00 waktu setempat di rumah sakit al-Shifa.

"Kami juga mendokumentasikan, di depan dunia, kejahatan keji yang dilakukan oleh Israel, termasuk menargetkan warga sipil di rumah mereka dan menyerang pers dan personel media," katanya.

"Mari kita tegaskan bahwa Suara Radio Al-Aqsa akan terus menjadi suara kebenaran yang mengungkap kejahatan pendudukan Israel," imbuhnya.

"Kami akan tetap menjadi platform untuk perlawanan Palestina dan hak Palestina sampai rakyat kami mendapatkan hak mereka untuk kebebasan dan hidup bermartabat," tegasnya.

Salama Maarouf, Kepala Kementerian Informasi pemerintah di Gaza, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, orang-orang terkasih, dan kolega Hussein.

"Kejahatan pekerjaan terhadap jurnalis dan warga sipil tetap menjadi noda di komunitas internasional pada umumnya dan organisasi serta lembaga internasional yang peduli dengan kebebasan berpendapat dan berekspresi pada khususnya," ucapnya.

"Kapan Anda akan bertindak? Dan kapan bisa berusaha untuk mengekang agresi penjajah Israel, mengakhiri kejahatannya, dan meminta pertanggungjawabannya? "

Sindikat Jurnalis Palestina juga menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga Hussein dan mengatakan pihaknya menganggap "pendudukan Israel yang bertanggung jawab atas kejahatan ini".

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved