Penanganan Corona
Terjadi Tren Kenaikan Kasus Covid-19, 15 Provinsi Ini Dapat Tanda Merah dari Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tanda merah kepada 15 provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tanda merah kepada 15 provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19.
Selain itu Jokowi juga mengingatkan soal keterisian tempat tidur di rumah sakit. Sebab masih ada provinsi yang persentasenya di atas 50 persen.
Adapun 15 provinsi yang mendapat tanda merah itu yakni :
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Bangka Belitung
- DKI Jakarta
- Banten
- Kalimantan Tengah
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Gorontalo
- Maluku
- Maluku Utara
Presiden Jokowi menjelaskan daerah mengalami tren kenaikan ini sudah ditandai dengan warna merah, sedangkan daerah dengan tren penurunan kasus Covid-19 ditandai dengan warna hijau.
“Hati-hati, yang turunnya drastis hanya di Bengkulu sehingga kita beri tanda hijau. Tren penurunan kasus mingguannya kelihatan,” ujar Presiden Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).
Presiden Jokowi juga mengingatkan target keterisian tempat tidur di rumah sakit yakni di bawah 50 persen.
Presiden menjelaskan keterisian tempat tidur di RS secara nasional di posisi baik, yaitu 29 persen. Namun di tingkat daerah masih ada yang di atas angka nasional, bahkan hingga di atas 50 persen.
“Ini tolong gubernur, bupati, walikota tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati. Sumut (56 persen), Kepri (53 persen), Riau (52 persen). Kalau yang masuk rumah sakit banyak artinya harus super hati-hati,” ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi meminta kepala daerah untuk waspada terhadap potensi peningkatan kasus Covid-19 usai libur lebaran 2021.
Presiden menegaskan waspada terhadap peningkatan kasus Covid-19 tetap dilakukan meskipun sudah ada kebijakan larangan mudik.
Sebab, dari laporan yang diterima terdapat 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6-17 Mei 2021.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan ada 33 persen masyarakat yang berkeinginan untuk mudik. Saat ada kebijakan larangan mudik, angka tersebut turun menjadi 11 persen.
Saat sosialisasi turun menjadi 7 persen dan saat pelaksanaan menjadi 1,1 persen.
“1,1 persen kelihatannya kecil sekali tetapi kalau dijumlah, ternyata masih besar sekali. 1,5 juta orang yang masih mudik. Untuk itu kita berharap kasusnya tidak seperti tahun lalu,” ujar Presiden Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV
