Pasutri Ini Curiga Suara Ngorok di Kamar, Syok Saat Lihat Babi Tidur di Kasurnya, Masker Disorot
Tampak seekor babi berukuran tak cukup besar itu terbaring di atas ranjang berlapiskan sprei dari video berdurasi 36 detik itu.
Dia ini rumahnya dekat sama teman saya. Jadi teman saya yang ngelaporin ke saya, sebelum kejadian ini," ucapnya lagi.
Video tersebut langsung viral dan mendapatkan kecaman dari warganet.
Ibu yang diduga bernama Wati ini sempat mengunggah video klarifikasi setelah video pertamanya viral.
Ia mengaku tak terima karena disebut fitnah.
"Buat semuanya yang ada di grup manapun. Saya cuma mau bilang, tuduhan dan ucapan kalian di bulan suci Ramadhan ini, buat saya terima kasih banyak," tegas sang ibu di akun mintulgemintul.
Tak hanya itu, ibu-ibu itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan babi ngepet yang ada di Depok.
"Saya mau tegasin, kalau saya tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan yang namanya bagong atau babi ngepet yang ada di kampung Bedahan.
Jadi bukan saya, keluarga saya apalagi suami saya, yang bersangkut paut dengan bagong itu," tegasnya.
Bahkan ibu ini tak segan akan melaporkan netizen yang menyebutnya telah memfitnah, itu ke kantor polisi.
"Ucapan dan kata-kata itu bisa mencemarkan nama baik saya. Dan saya bisa melaporkannya," tegasnya.
Kini yang terbaru, ibu tersebut meminta maaf atas ucapannya terkait babi ngepet.
Sambil ditemani Ketua RW setempat, Wati menyampaikan permintaan maafnya jika telah menyakiti hati tetangganya.
"Assalaimualaikum, saya Syarif dari RW 10 Ragajaya dan didampingi senior saya dalam hal ini saya mendampingi warga saya yang bernama Ibu Wati, yang akan mengklarifikasi videonya terkait video tentang babi ngepet tadi, mari sama-sama kita dengarkan dari Ibu Wati," kata Ketua RW dikutip dari IG Lambe_Turah, Kamis (29/4/2021).
Tak lama setelah itu, Wati mengurai permintaan maafnya.
"Assalamualaikum wr wb, buat warga Kampung Baru Ragajaya, pokoknya buat semua warga Kampung Baru yang saya tidak sebutkan satu per satu karena saya tidak apal," kata Wati seperti dikutip dari Tribun Manado Nasib Wanita Tuding Tetangga Pesugihan Babi Ngepet: 'Menyakitkan, dari Ujung Kaki hingga Kepala'.
"Saya di sini hanya merantau dan ngontrak, saya mau minta maaf atas video tadi yang saya ucapkan, seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala saya bener-bener minta maaf,"
"Sekali lagi saya minta maaf, itu adalah kesalahan dari air ludah saya atau lidah saya, saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau memang ini menyakitkan warga Kampung Baru atau Ragajaya ya, saya terima kasih dan meminta maaf," sambung Wati.
TERBONGKAR Skenario Penyebar Hoax Babi Ngepet
Sementara itu, baru-baru ini terungkap skenario penyebar hoax babi ngepet di Kota Depok, Jawa Barat.
Sebelumnya, video penangkapan babi ngepet sempat menggegerkan warga bahkan hingga viral di media sosial.
Rupanya hal tersebut merupakan hasil rekayasa seseorang.
Tidak ada babi jadi-jadian atau babi ngepet yang ditangkap di kawasan Sawangan seperti yang ramai diceritakan warga setempat.
Kabar penangkapan babi ngepet di Sawangan itu hanya sebatas karangan warga.
Adapun warga yang menyebar cerita palsu itu telah diamankan polisi.
Dia adalah Adam atau AI (44) penyebar hoaks babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok.
AI meminta maaf kepada publik telah membuat kegaduhan dengan menyebar berita bohong