Berit Viral
Ngerinya Covid-19 di India, 2000 Mayat Diangkat dari Sungai Gangga, Faktor Kemiskinan Jadi Penyebab
Dalam tujuh hari terakhir, rerata kasus per hari di angka 341.142 kasus positif.Data terakhir 15 Mei waktu setempat ada penambahan 311.170 kasus pos
TRIBUNSUMSEL.COM -- Ngerinya Covid-19 di India, 2000 Mayat Dibuang ke Sungai Gangga, Faktor Kemiskinan Jadi Penyebab
Wabah Covid-19 di India tak kunjung turun.
Dalam tujuh hari terakhir, rerata kasus per hari di angka 341.142 kasus positif.
Data terakhir 15 Mei waktu setempat ada penambahan 311.170 kasus positif.
Data 24 jam terakhir, tercatat 4.077 warga India meninggal dunia.
Sejak wabah ini melanda India, sudah 24,7 juta kasus positif Covid-19. Di mana 270 ribu lebih warga meninggal dunia.
Pekan ini, India kembali membuat geger dunia internasional dengan ratusan mayat di tepi Sungai Gangga.
Pemerintah India membenarkan ratusan jasad yang terdampar di tepi Sungai Gangga sebagai jasad korban Covid-19.
Ratusan jasad itu terdampar di tepi sungai Gangga di Negara Bagian Uttar Pradesh, pada pekan ini.
Hal itu jelas menimbulkan kegemparan karena Sungai Gangga dianggap sebagai tempat suci bagi masyarakat India.
“Pemerintah mendapatkan informasi bahwa jasad dari yang meninggal karena Covid-19, dan penyakit lainnya dibuang ke sungai ketimbang dikebumikan dengan ritual yang seharusnya,” ujar pejabat senior Uttar Pradesh, Manoj Kumar Singh, dikutip dari South China Morning Post.
Ahli medis menegaskan banyak kasus yang tak terdeteksi di pedesaan Uttar Pradesh.
Pada memonya ke kepala distrik, Singh mengungkapkan beberapa hal yang menjadi alasan dari pembuangan jasad ke sungai Gangga.
Ia mengatakan kurangnya dana untuk membayar material untuk kremasi, kepercayaan religius di sejumlah komunias, dan ketakutan keluarga atas anggotanya yang menjadi korban Covid-19 menjadi alasan.
Ia pun meminta pejabat desa untuk memastikan tak adanya pembuangan jasad ke sungai.
Singh juga menegaskan pemerintah akan membayar keluarga miskin 5.000 rupee atau Rp969.000 bagi yang keluarganya meninggal karena Covid-19 untuk kremasi.
Pihak kepolisian sendiri dikabarkan telah memasang jaring di pinggir sungai gangga untuk mencegah dibuangnya jenazah ke sungai Gangga.
Uttar Pradesh sendiri merupakan negara bagian di India yang paling parah terdampak Covid-19.
2000 Mayat Ditemukan Di Sungai
Berdasarkan laporan dari Hindi Daily, lebih dari 2.000 mayat ditemukan di 1.140 km di tepi Sungai Gangga yang tersebar di beberapa distrik di Uttar Pradesh.
Selain itu, ditemukan pula 350 mayat yang terkubur tanah di dekat Mahadevi Ganga Ghat di Kannauj, Uttar Pradesh.
Dari berbagai sumber yang diterima, Kementerian juga mengatakan, sebagian besar tren pembuangan jenazah terlihat di empat distrik yakni Kanpur, Ghazipur, Unnao dan Balia.
Para pejabat pun mengatakan, maraknya pembuangan jenazah di desa-desa terpencil di sepanjang Sungai Gangga karena sebagian besar penduduknya miskin dan tidak mampu membiayai upacara terakhir untuk anggota keluarga mereka yang meninggal.
Sementara itu, warga distrik Ghazipur yang merasa malu atas insiden itu, menyatakan keprihatinan atas penyebaran penyakit dan bau busuk yang berasal dari tubuh jenazah yang telah membengkak.
"Pemandangan itu mengerikan, mayat-mayat datang dari segala arah dan terjebak. Orang-orang menjadi sangat ketakutan dan baunya semakin parah," kata Akhand, salah satu warga setempat.
Lebih lanjutnya, kedua negara tersebut diminta untuk segera mengambil langkah korektif, demi mencegah krisis Covid-19 di India, khususnya di pedesaan, seperti yang dikhawatirkan.