Mayat Pria di Angkatan 45 Palembang
Identitas Mayat Pria di Atap Gedung Jalan Angkatan 45 Palembang, Dikenali dari Tato
Identitas mayat pria berkaus Ungu di atap Gedung bekas kantor sebuah partai politik di Jalan Angkatan 45 Kecamatan Ilir Barat I Palembang terungkap.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terungkap identitas pria yang ditemukan tak bernyawa di atas gedung bekas kantor sebuah partai politik di Jalan Angkatan 45 Palembang Kecamatan Ilir Barat I Palembang.
Korban merupakan Saudi alias Ujang (24) warga Jalan Ki Gede Ing Suro Kecamatan Ilir Barat II Palembang yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Mansuri SpKF mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Atas permintaan keluarga, maka kita hanya melakukan pemeriksaan luar saja," ujarnya, Minggu (16/5/2021).
Identitas korban diketahui setelah kedatangan perwakilan orang yang meyakini bahwa jenazah tersebut adalah keluarganya.
Kemudian dilakukan wawancara dan pencocokan antara ciri-ciri Saudi dengan jenazah tersebut.
Baca juga: Ayah Kandung Tega Gorok Leher Anak di Tulung Selapan Ditangkap, Kapolres Ungkap Dugaan Aksi Sadis
Hasilnya didapat kesamaan, diantaranya tato di bagian lengan kanan dan kiri bertuliskan Caudi.
"Jenazah itu juga mengenakan kalung yang sehari-hari digunakan Saudi. Sehingga keluarga sangat meyakini bahwa jenazah tersebut adalah Saudi," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya tanda bekas tersengat aliran listrik di telapak kaki korban.
Hal ini memperkuat dugaan aparat kepolisian yang menyebut bila korban meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik.
"Hasil pemeriksaan tadi bisa memperkuat dugaan penyidik karena memang ada bekas luka aliran listrik di kakinya. Tapi untuk penyebab pasti kematian korban tidak diketahui karena kita hanya melakukan pemeriksaan luar sebagaimana permintaan pihak keluarga," ujarnya.
Sementara itu, korban diketahui memiliki seorang istri dan dua anak yang masih kecil.
Ditemani beberapa orang, istri korban terlihat mendatangi instalasi forensik untuk mengurus keperluan jenazah suaminya.
Meski terlihat tegar dan tenang, namun istri korban sesekali tampak meneteskan air mata saat diajak berbincang oleh keluarganya.
Apalagi saat melihat jenazah sang suami dibawa masuk ke mobil jenazah, air matanya semakin menetes meski tak ada satupun kata-kata terucap dari bibirnya.