Berita Viral

Tak Paham Sistem Pembelian Voucher, Ayah dari Anak Top Up Game Online Akhirnya Minta Maaf

Kasus seorang bapak yang memprotes dan meminta pertanggungjawaban kasir Indomaret lantaran anaknya top up game

Editor: Moch Krisna
istimewa
Setelah sempat viral, Effendi meminta maaf atas tindakan memarahi kasir Indomaret. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus seorang bapak yang memprotes dan meminta pertanggungjawaban kasir Indomaret lantaran anaknya top up game online atau mengisi voucher game online sebesar Rp 800.000 akhirnya minta maaf.

Persoalan yang menyangkut minimarket ternama, Indomaret itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Permintaan maaf tersebut tersebar di media sosial setelah sebelumnya bapak dari anak yang top up game online Rp 800.000 itu menuntut uang dikembalikan.

Di situ juga ada dua perwakilan pihak Indomaret, termasuk kasir pria yang dia marahi di Indomaret Simpang Mayang Perdagangan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Dalm ucapannya, pria tersebut mengaku tidak mengetahui sistem pembelian voucher game online melalui Unipin dan melakukan pembayarannya di Indomaret.

"Hal ini murni karena ketidaktahuan saya atas sistem pembelian voucher game online yang telah dibeli oleh anak saya sehingga saya larut dalam emosi," ujarnya.

Azhar Efendi mengatakan, dirinya dan pihak Indomaret sepakat menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.

"Di sini saya dengan pihak Indomaret sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan," lanjutnya.

Mereka juga sepakat tidak memperpanjang persoalan kasus top up game online ini.

"Mohon maaf kepada pihak Indomaret dan semua, atau seluruh pihak yang mungkin tidak berkenan dalam video tersebut. Dengan ini permasalahan dalam video tersebut sudah selesai secara baik dan tidak diperpanjang," ucapnya.

Sebelumnya, kasus ini bermula saat seorang pria marah-marah dan meminta dikembalikan uang kepada kasir minimarket setelah anaknya top up game online senilai Rp 800.000.

Anaknya sempat mengisi voucher atau top up game online ke kasir Indomaret yang  berada di daerah Perdagangan, SImalungun, Sumatera Utara.

Dalam video yang beredar, tampak bapak sang bocah yang top up game online itu merekam dan memarahi pegawai kasir Indomaret laki-laki.

Ia menuntut meminta pertanggungjawaban pihak kasir minimarket untuk mengembalikan uangnya.

Bapak tersebut juga bersikeras lantaran menerima begitu saja anak di bawah umur top up game online sebesar Rp 800 ibu.

"Apa kalian cari keuntungan atau kerugian, apa atau kalian mengada-ngada? Beli game online Rp 800 ribu diperbolehkan, anak di bawah umur, kelas enam SD, berarti tidak ada menjaga privasi konsumen, dan mencari keuntungan," ujar seorang bapak dalam video  ke pegawai minimarket seperti dikutip Serambinews.com Rabu (12/5/2021).

Berdasarkan keterangan video yang diunggah Instagram @manaberita,  diketahui bahwa bocah di bawah umur membeli voucher game online itu di sebuah platform top up untuk game online dan produk digital, Unipin, dan melakukan transaksi pembayarannya melalui Indomaret.

Namun, bapak tersebut tidak menghiraukannya.

Ia tetap bersikeras menuntut pegawai kasir untuk mengembalikan sejumlah uang top up game online yang telah dibayarkan oleh anaknya.

Beberapa kali pegawai minimarket yang memakai seragam biru itu mencoba untuk menjelaskan ke orang tua bocah bahwa hal tersebut sudah di luar tanggung jawab mereka.

Dan jika sekiranya ingin komplain atas transaksi tersebut, kasir menyarankan bisa langung menghubungi pihak Unipin, namun bapak terebut tidak menghiraukannya.

"Tanggung jawab kami melayani transaksi pak, itu udah di luar tanggung jawab kami," ujar pegawai kasir.

"Jadi tanggung jawab pihak in*o*et tidak bisa? Gak mau dikembalikan? Kalian mau gak bertanggung jawab? Kalian lepas tangan?," tuntut bapak tersebut.

"Ini di luar tanggung jawab kami pak. Kalau voucher itu udah dimasukkan adeknya ke HP-nya udah gak bisa dikembalikan pak, karena sistemnya kayak pulsa dia. Kalau bapak mau selesaikan, itu bapak sudah bersangkutan dengan pihak Unipinnya langsung pak, jadi hubungi aja call centernya Pak," ujar pegawai minimarket menjelaskan.

"Jadi gini belinya dimana, kan kalian yang tau call center-nya, tengok-tengok orangnya ya," lanjut si bapak bersikeras.

Di akhir video, suara seorang wanita yang diduga istri dari bapak tersebut juga menutut jika persoalan ini akan dilaporkan ke pihak berwajib.

"Oke laporin ke polsek aja," kata si bapak.

"Yaudah laporin aja," celetuk seorang wanita di dalam video.

Aksinya memarahi kasir Indomaret viral di media sosial.

Mayoritas warganet menyalahkan orang tua tersebut lantaran dinilai tidak mengawasi anaknya.

Namun ada juga warganet yang membela pegawai kasir minimarket.

"Tetap yang salah orang tuanya, koreksi diri sendiri dulu,"komentar @nurianrw.

"Orang tuanya sibuk main HP paling, giliran duitnya dah abis baru sadar," komentar @anita_darmiyanti.

"Hahaha si bapak, udah masuk game mana bisa kembali pak, kasian kasirnya juga. Anaknya atuh, bisa-bisanya top up 800 ribu," komentar @hagan_cool2007.

"Ada baiknya pihak minimarket juga mulai memikirkan, membuat peraturan terkait nominal maksimal yang bisa ditransaksikan oleh anak di bawah umur pada saat top up," komentar @manaberita. (Serambinews.com/Firdha Ustin

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Bapak dari Anak Top Up Game Online Rp 800 Ribu Minta Maaf, Ngaku Tak Tahu Sistem Pembelian Voucher, https://aceh.tribunnews.com/2021/05/14/bapak-dari-anak-top-up-game-online-rp-800-ribu-minta-maaf-ngaku-tak-tahu-sistem-pembelian-voucher?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved