'Tolong Pak, Saya Sudah Putar Balik 5 Kali', Warga Ngotot Mudik Meski Dilarang, Katanya Demi Anak
Mereka tak ingin kembali ke Jakarta atau tempat asalnya dan memilih bertahan untuk dapat terus berusaha melintasi titik penyekatan tersebut.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Meski pemerintah mengeluarkan larangan mudik lebara 2021, tak jarang didapati warga nekat melakukan perjalanan mudiknya.
Salah satunya Arifin.
Ia nekat mudik meski sudah 5 kali diminta putar balik oleh petugas di pos penyekatan.
Arifin yang hendak mudik ke wilayah Tegal, Jawa Tengah bersama istrinya tersebut, menepi beristirahat bersama puluhan pemudik lainnya yang terkena putar balik.
"Tolong saya pak, saya sudah kena putar balik lima kali, masa mau ke enam kalinya," kata Arifin (47) di Pos Penyekatan di Jalan Jalan Rengas Bandung, Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, pada Selasa (11/5/2021) dini hari.
Mereka tak ingin kembali ke Jakarta atau tempat asalnya dan memilih bertahan untuk dapat terus berusaha melintasi titik penyekatan tersebut.
Arifin mengaku sudah lima kali diminta putar balik oleh petugas di pos penyekatan Kedungwaringin tersebut.
Dia berangkat dari Tangerang setelah Magrib, saat pukul 01.45 dini hari masih di pos penyekatan Kedungwaringin, perbatasan Bekasi-Karawang.
Tekad Arifin sudah bulat untuk melakukan mudik. Maka itu, meski sudah diputar balik sebanyak lima kali dia akan terus mencobanya. Apalagi langkahnya engga mungkin terhenti di Bekasi sebab sudah jauh dari Tangerang.
"Engga mau (kembali), saya dari Tangerang sudah jauh-jauh sampai sini. Coba terus soalnya kan tadi sempat dibuka juga," ungkap dia.
Dalam proses penyekatan pemudik diperbatasan Bekasi-Karawang itu, pihak Kepolisian kewalahan dengan banyak jumlah kendaraan yang hendak mudik.
Ditambah, mereka yang diputar balik tidak mau kembali ke rumahnya dan memilih berdiam diri disekitar area pos penyekatan.
Tentu kondisi itu membuat arus kendaraan tersendat dan terjadi kemacetan sangat parah. Maka atas diskresi Kepolisian diberlakukan buka tutup barikade penyekatan melihat situasi di lapangan.
Kembali ke Arifin, setelah berhenti sekira 10 menit untuk beristirahat. Dengan motor Honda Supra berwarna biru, barang bawaan didepannya. Dia kembali mencoba peruntungannya.
Arifin sangat berharap bisa lolos di pos penyekatan tersebut. Dengan mata sedikit berkaca-kaca, tetap berjuangnya untuk pulang kampung karena permintaan sang anak.