Berita Muratara

Jelang Lebaran, Harga Ayam Potong dan Daging Kerbau di Muratara Naik, Besok Diprediksi Bakal Melejit

Kepala Disperindagkop Kabupaten Muratara, Syamsu Anwar mengatakan kenaikan harga barang-barang menjelang lebaran sudah biasa terjadi.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Pedagang ayam potong di kawasan pasar Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Selasa (11/5/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Harga ayam potong di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) naik setelah sebelumnya sempat turun.

Bahkan menjelang lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 M ini harganya mencapai Rp 35-40 ribu per kilogram (kg).

"Minggu lalu masih 30 ribu, 31 ribu sekilo, hari ini sudah 35 ribu sekilo," kata Iis, ibu rumah tangga, Selasa (11/5/2021).

Pantauan Tribunsumsel.com di Pasar Lawang Agung Rupit, pedagang menyebut harga ayam potong Rp 35 ribu per kg itu masih murah.

Pedagang memprediksi harga ayam potong akan mengalami kenaikan lebih tinggi lagi pada esok hari.

"Harga 35 itu masih murah, besok kemungkinan naik lagi, bisa jadi sampai 40 ribu ke atas perkilo," kata pedagang, Tatik.

Menurut dia, harga itu pada momen bulan Ramadan dan menjelang lebaran ini bisa dibilang masih standar.

Dia mengakui harga ayam potong melonjak drastis dari harga biasanya Rp 30 ribu per kg.

"Iya kalau hari-hari biasa sebelum puasa biasanya 30 ribu sekilo, mau lebaran ini naik, nanti setelah lebaran biasanya turun lagi," kata Tatik.

Selain ayam potong, harga daging sapi atau kerbau menjelang lebaran Idul Fitri 1442 H ini juga naik.

Penjual daging, Reno mengungkapkan harga daging sapi/kerbau saat ini mencapai Rp 140-150 ribu per kg.

Kenaikan itu, kata dia, dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat, sehingga harga tinggi pun masih dibeli warga.

"Kalau hari-hari biasa di bawah harga ini sedikit, sekitar 120 ribu per kilo, hari ini 140 ribu, tidak tau besok," ujar Reno.

Dia mengakui kenaikan harga daging karena menyesuaikan harga di pasaran yang sudah dipatok oleh para pedagang lainnya.

"Semuanya jual 140 ribu, masa saya mau merusak pasaran, tapi ada beberapa pembeli tertentu saya kasih 130 ribu," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved