Corona B1617 dari India Masuk Sumsel

Corona B1617 Asal India Sudah Masuk ke Sumsel, Ahli Epidemiologi Tak Kaget

Varian corona B1617 asal India sudah masuk ke Sumsel. Ahli epidemiologi dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr. Iche Andriani Liberty mengaku tak kaget

SRIPO/JATI
Epidemiolog Universitas Sriwijaya, Dr Iche Andriany Liberty mengaku tak kaget Varian corona B1617 asal India sudah masuk ke Sumsel. 

Sementara, berdasarkan data yang tersebar untuk wilayah Sumsel, pengambilan spesimen B1617 dilakukan pada bulan Januari 2021.

Tepatnya temuan di RSUP Dr Mohammad Husein Palembang dari hasil pengambilan spesimen tanggal 8 dan 12 Januari 2021.

Serta temuan di BLBK di Palembang dari hasil pengambilan spesimen tanggal 14 dan 15 Januari 2021. 

Namun Iche sendiri tidak mengetahui pasti seperti apa proses pengerjaan dan pengambilan spesimen tersebut.

Sebab menurutnya hal itu dilakukan oleh pusat dan bekerjasama dengan dinas kesehatan. 

"Tapi saya dapat informasi bahwasanya sudah clear, ditemukan adanya varian B1617 dari India berdasarkan spesimen yang diambil dari RSMH dan BBLK," ujarnya. 

Dengan adanya temuan tersebut, dikatakan Iche, tidak menutup kemungkinan bahwa varian B1617 sudah menyebar bukan hanya di Palembang, melainkan juga di kabupaten kota lainnya di Sumsel. 

Baca juga: Satgas Minta Masyarakat Jangan Panik, Varian Baru Corona B.1.617 dari India Masuk ke Indonesia

Ia menyebut bila ada korelasi antara ditemukannya varian B1617 dengan peningkatan kasus corona di Bumi Sriwijaya yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. 

Apalagi varian baru virus corona juga lebih cepat menyebar dari varian sebelumnya. 

"Kalau kita runut, banyak wilayah di Sumsel yang saat ini zona merah. Ya memang tidak menutup kemungkinan karena dua varian ini lebih cepat (menyebar) dibanding yang sebelumnya," ujarnya. 

Iche mencatat, setidaknya kenaikan kasus corona di Sumsel sudah mulai terjadi sejak Desember 2020.

Kemudian pada Januari 2021 sedikit mengalami penurunan, namun tidak lama kasus kembali meningkatkan.

Puncaknya pada April-Mei yang disebutkannya tak hanya mengalami peningkatan, namun juga percepatan dan jumlah kasus terjadi secara luar biasa. 

"Hal itu dibarengi dengan aktivitas masyarakat yang meningkat. Bahkan seminggu terakhir ini yang dicatat 1000 kasus bisa tercapai hanya dalam 8 hari. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini. Karena biasanya total 1000 kasus baru akan tercapai sekitar 12,15 sampai 18 hari. Tapi sekarang justru luar biasa cepat sekali penambahannya," jelas dia. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved