Sederet Aksi Nekat Pemudik Cari Peruntungan, Ada yang Naik Ambulans, Truk Sayur hingga Mobil Boks
Akan tetapi, mereka tidak bisa menunjukkan bukti apapun ke petugas untuk memperkuat argumen tersebut.
Saat pemeriksaan, dipaparkan Hendra, para pemudik itu sempat beradu mulut dengan petugas.
Pengemudi ambulans bahkan menegaskan, penumpang adalah keluarga yang hendak mengunjungi saudaranya yang meninggal dunia.
Akan tetapi, mereka tidak bisa menunjukkan bukti apapun ke petugas untuk memperkuat argumen tersebut.
"Setelah ditanyakan tujuannya untuk apa, mengantar orang sakitkah? Atau mengantar jenazah, ini tidak bisa menunjukkan apa-apa," sambungnya.
Alhasil, petugas pun menyuruh sopir ambulans untuk memutar balik kendaraan.
Menurut Hendra, modus mudik dengan menggunakan ambulans telah digunakan sejak pemberlakuan larangan mudik pada 2020.
Baca juga: Kisah Sekeluarga Jalan Kaki dari Jateng ke Bandung, Ternyata Korban PHK, Modal Berjalan Rp120 Ribu
Baca juga: Imam Masjid Ditampar Seorang Pria saat Pimpin Salat Subuh, Salat Berjamaah Mendadak Berhenti
Baca juga: Detik-detik Imam Masjid Ditampar Seorang Pria, Pukul Pundak lalu Sampaikan Kalimat Ini, Juhri Syok
Batal Lamaran di Madiun karena Terjaring Larangan Mudik
Seorang pemuda asal Klaten bernama Agus Suryadi (23) harus menunda keinginannya untuk melamar gadis pujaannya akibat terjaring larangan mudik 2021.
Siang itu, Kamis (6/5/2021), Agus dan keluarganya hendak pergi ke Winongo Kabupaten Madiun untuk melamar, namun tertunda karena diminta putar balik saat melintas di pos penyekatan Mantingan.
Saat diperiksa petugas, Agus hanya dapat menunjukkan surat hasil rapid miliknya.
Sementara 13 orang anggota keluarganya, tidak membawa hasil rapid tes, termasuk sopir travel yang mengantarnya.
Agus beralasan, sebelum melintas di perbatasan Mantingan (Ngawi-Sragen), ia dan rombongan keluarganya sudah diperiksa di pos di Sragen.
Pada saat itu, petugas hanya meminta satu orang saja untuk dirapid.
"Tadi dari petugasnya bilang satu saja," katanya.
Perwira Pengendali ( Padal) Pos Penyekatan Mantingan, Ipda Daryono, mengatakan, petugas terpaksa meminta sopir travel putar balik karena hanya satu orang penumpang yang memiliki surat rapid tes.