Warga Palembang Boleh Salat Ied

Salat Ied Palembang Tergantung Zona Covid, Epidemiolog: Hati-hati Migrasi Jemaah dari Kecamatan Lain

Pemerintah juga mesti berhati-hati karena data sifatnya dinamis dan penularan juga semakin cepat sejak adanya mutasi baru virus corona.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/JATI
Epidemiolog Universitas Sriwijaya, Dr Iche Andriany Liberty mengingatkan agar mewaspadai migrasi warga antar kecamatan terkait dibolehkannya salat Ied di masjid di Kota Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG — Pemerintah kota Palembang dan Kemenag Kota Palembang mengeluarkan kebijakan terkait diperbolehkannya pelaksanaan salat Id berjemaah untuk kecamatan zona risiko rendah penyebaran Covid-19. Saat ini hanya ada satu kecamatan di Palembang dengan status zona kuning.

Menurut Epidemiolog Universitas Sriwijaya, Dr Iche Andriany Liberty, zona penyebaran Covid-19 sifatnya fluktuatif.

"Kalau memang pada hari H-2 hingga hari H masih dikategorikan zona hijau dan kuning, silakan salat tapi harus hati-hati dan sesuai protokol kesehatan," ujarnya, Jumat (6/5/2021).

Dia menegaskan, pemerintah juga mesti berhati-hati karena data sifatnya dinamis dan penularan juga semakin cepat sejak adanya mutasi baru virus corona.

"Semoga memang seterusnya risiko rendah tapi tetap ketat dan waspada," kata dia.

Iche menjelaskan, jika nantinya salat Id dilaksanakan di kecamatan zona kuning, pejabat tingkat Rukun Tetangga (RT) hingga kelurahan harus berhati-hati dan memastikan jangan sampai ada migrasi jemaah dari kecamatan lain.

"Saya kira itu akan sulit karena lurah dan RT harus lihat jemaah dari mana saja. Takutnya akan lolos juga," jelas dia.

Sebelumnya, Iche mengatakan, saat salat Idulfitri berjemaah kemungkinan besar umat Islam akan patuh dengan aturan protokol kesehatan, namun tradisi bersalam-salaman dan berpelukan usai salat akan sulit terhindarkan. Perilaku tersebutlah yang dapat menjadi salah satu
media penularan Covid-19.

Menurut Iche, di tengah penularan kasus aktif yang terus terjadi dan persentase kematian akibat infeksi Covid-19 di Sumsel, semestinya kegiatan yang melibatkan banyak orang dan berpotensi menjadi kerumunan massa ditiadakan.

"Mengubah perilaku saja susah. Apalagi, mengubah tradisi yang secara turun-temurun sudah dilakukan. Saya lebih setuju umat Islam salat di rumah masing-masing saja," katanya. (sp/jati)

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemkot dan Kemenag Palembang Bolehkan Warga Salat Ied di Masjid

Baca juga: 12 Pengendara Tes GeNose di Pos Exit Tol Kayuagung-Palembang, Hasilnya Negatif Covid-19

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved