Sebelum Ditangkap Polisi Kasus Sate Beracun, Ini Komunikasi Nani dan Sang Ayah

Keluarga di Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, seakan masih tak percaya apa yang terjadi pada Nani

Editor: Wawan Perdana
ist
Kabar ditangkapnya Nani Apriliani Nurjaman (25 tahun), atas kasus sate beracun, membuat kaget keluarga. 

TRIBUNSUMSEL.COM, YOGYAKARTA-Kabar ditangkapnya Nani Apriliani Nurjaman (25 tahun), atas kasus sate beracun, membuat kaget keluarga.

Keluarga di Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, seakan masih tak percaya apa yang terjadi pada Nani.

Sebab, Nani selama ini dikenal sebagai pribadi pendiam dan baik.

Maman (45 tahun), Ayah Nani mengatakan, anaknya masih berstatus gadis atau single.

Ia tidak mengetahui, perkara asmaranya selama ini.

Terutama dengan polisi yang disebut-sebut menjadi sasaran pengiriman sate beracun tersebut.

"Belum berkeluarga, masih sendiri. Masih gadis," ujar Maman saat ditemui Tribun di Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (4/5/2021).

Selain keluarganya tidak mengetahui kisah asmara yang sedang dijalani anaknya, NA dianggap merupakan sosok gadis yang tertutup.

Jarang ayahnya atau anggota keluarga lainnya mendapatkan curhatan hati ketika berada di rumah.

"Tidak (cerita cinta dengan polisi), orangnya pendiam soalnya. Kalau di rumah diam saja, di rumah paling 3 hari terus berangkat lagi ke Yogyakarta," ucapnya.

Ia pun kembali menyebut bahwa komunikasi terakhir dengan NA, yakni saat menjelang bulan puasa. Saat itu, anaknya pulang selama tiga hari.

"Rencana lebaran tuh mau pulang lagi, tapi kemarin saya lihat berita justru anak saya tersandung kasus. Kaget dan masih tidak menyangka sampai sekarang," tuturnya.

Perangkat RT Sebut Telah Nikah

Mengenai status Nani, pihak keluarga di Majalengka, Jawa Barat, rupanya berbeda keterangan dengan Ketua RT di Piyungan, Bantul, Yogyakarta.

Ketua RT 03, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto mengatakan, Nani adalah warganya yang sudah satu tahun tinggal di Cempokojajar.

Ia pun mengenali sosok Tomy.

Bagaimana tidak, Agus menyebut bahwa NA dan Tomy telah menikah siri.

"Tinggal di sini sudah satu tahun, NA kan istri sirinya Tomy. Dulu waktu silaturahmi ke sini berdua. Waktu itu Mbak NA sempat telepon orangtuanya, kemudian orangtuanya bilang ke saya nitip anak saya mau tinggal," katanya, Selasa (04/05/2021), seperti dikutip dari TribunJogja.com.

Meski tak menunjukkan bukti keduanya telah menikah siri, Agus percaya keduanya telah menikah secara agama.

"Ibunya (NA) bilang kalau sudah menikah secara agama. Kalau menunjukkan bukti enggak, cuma menunjukkan KTP saja. Di sini kan ada peraturan, kalau warga baru wajib lapor," sambungnya.

Ia menyebut Nani adalah sosok yang baik.

Pria 40 tahun itu pun sempat kaget atas kasus yang menimpa Nani.

Baca juga: Kronologi Lengkap Kasus Sate Beracun Tewaskan Anak Pengemudi Ojek Online, Wanita Ini Pengirimnya

Ia tidak menyangka Nani bisa melakukan hal tersebut.

"Ya sempat kaget, karena kan mbak NA orang baik. Setahu saya kerjanya di kosmetik, bukan di salon. Karena kesibukannya, jadi jarang berkomunikasi dengan warga. Kemarin waktu menempati rumah pertama juga mengundang warga, untuk minta doa," ujarnya.

Kasus Sate Beracun

Adapun kasus tersebut bermula ketika anak pengemudi ojek online (ojol) bernama Naba Faiz Prasetya (10) tewas setelah menyantap sate ayam beracun.

Polisi telah menangkap pengirim sate yakni Nani Apriliani Nurjaman (NA) alias Tika (25) warga Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat.

Polisi menyebut bahwa Nani mengirimkan sate beracun kepada T. Namun, paketnya salah sasaran hingga mengakibatkan Naba tewas.

T sendiri diketahui anggota polisi yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Sedangkan pangkatnya adalah Aiptu dan saat ini sudah menjadi penyidik senior di instansinya tersebut.

Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, motifnya pelaku mengirimkan paket tersebut sakit hati karena targetnya T, menikah dengan orang lain.

"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

Sate tersebut awalnya dikirim pelaku melalui ayah korban bernama Bandiman untuk seseorang bernama Tomy di daerah Bantul.

Namun, saat itu penerima menolak kiriman tersebut karena tidak mengenal identitas pengirimnya.

Sate tersebut kemudian diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang.

Setelah disantap bersama keluarganya, anak dan istri Bandian lalu merasa mual dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sang istri berhasil ditolong, sedangkan anaknya tewas akibat makan sate tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.TV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved