Innalilahi, Imam Masjid dan Pengurus Masjid Meninggal karena Positif Corona, Belasan Jamaah Tertular
Innalilahi wainnalilahi rojiun, seorang imam masjid dan pengurusnya meninggal karena positif corona.
TRIBUNSUMSEL.COM - Innalilahi wainnalilahi rojiun, seorang imam masjid dan pengurusnya meninggal karena positif corona.
Penularan covid-19 di klaster masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen terus bertambah.
Ketua RT setempat, Hidayat menyatakan kini total terdapat 13 warganya yang menjalani isolasi mandiri di Sragen Technopark.
"Semua dalam keadaan sehat, termassuk OTG," jelas dia kepada TribunSolo.com, Senin (05/04/2021)
Menurut bidan Desa Pelemgadung, Luluk menjelaskan pada 1 dan 2 Mei lalu, kembali dilakukan tes swab kepada 7 orang yang kontak erat dengan ustaz.
"Kemarin dilakukan swab mandiri. Hasilnya negatif semua" kata Luluk.
Dengan hasil tersebut, maka proses tracing dihentikan dan mulai fokus pada proses penyembuhan warga yang terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Hargiyanto mengingatkan kepada masyarakat, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat berada di masjid.
"Tetep prokes. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak antara jamaahnya. Jamaah diminta untuk membawa alas sholat sendiri" jelas dia.
Klaster Masjid
Kasus ustaz meninggal karena corona di salah satu masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen menjadi sebuah klaster.
Sebab, diketahui saat ini total ada 13 orang dari hasil tracing yang terpapar corona.
Ketua RT setempat, Hidayat mengatakan, hasil tracing sampai tanggal 2 Mei 2021 kemarin ada total 13 orang positif lantaran kontak erat dengan ustaz tersebut.
Hidayat menjelaskan, bermulanya klaster Salat Tarawih ini adalah saat ustaz R mulai batuk-batuk tiga hari menjelang bulan puasa tiba.
"Waktu memimpin salat tarawih hari pertama, ustaz R bacanya ada berhentinya. Seperti orang keselek. Seperti orang sesek," kata Hidayat, saat ditemui TribunSolo.com, Senin (03/05/2021).
