Pasien Covid-19 Meninggal Usai Tabung Oksigen Miliknya Dierebut Polisi dan Diberikan ke Pasien VIP
Pasien Covid-19 Meninggal Usai Tabung Oksigen Miliknya Dierebut Polisi dan Diberikan ke Pasien VIP
TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 masih terus terjadi di India.
Ribuan orang baru tiap harinya terpapar Covid-19.
Dan ratusan ribu orang sudah dikabarkan meninggal dunia.
Yang terbaru, seorang wanita India meninggal setelah polisi dituduh mengambil tabung oksigennya untuk diberikan kepada seorang VIP di tengah kekurangan pasokan.
Diketahui saat ini India sedang kewalahan menghadapi wabah Covid-19 yang tumbuh paling cepat di dunia.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria menangis dan memohon kepada petugas di luar rumah sakit swasta di kota Agra di Uttar Pradesh, seperti dilansir Daily Mail.
"Ibuku akan mati jika kamu mengambil tabung oksigennya," kata Anmol Goyal, 22 tahun, kepada polisi saat tabung itu dibawa keluar dari rumah sakit pada Selasa malam.
Dia dan saudara laki-lakinya yang berusia 17 tahun telah mengambil oksigen sendiri setelah rumah sakit kehabisan stoknya.
Tabung tersebut dibawanya bangsal Covid-19 dan meletakkannya di samping tempat tidur ibu mereka.
Tetapi tabung itu disita oleh polisi dan diberikan kepada seorang VIP atau orang yang dianggap lebih penting.
Hal tersebut didapat dari koresponden The Times of India yang membagikan video itu di media sosial.
Baca juga: Salat Idul Fitri 1442 H Ditiadakan Kemenag, Ini Langkah Pemkab Muratara
Baca juga: Fakta Baru Kasus Sate Beracun, Ternyata Pria Ini Pemberi Ide dan Rancang Pengiriman Tanpa Aplikasi
Baca juga: Kendaraan dan Kondisi Ini Diperbolehkan Bepergian Saat Larangan Mudik Berlaku
Diketahui dua jam kemudian ibu keluarga Goyal meninggal.
Namun pihak kepolisi Agra dengan keras membantah klaim tersebut dengan mengatakan, "Itu adalah silinder kosong yang diambil dari rumah sakit untuk diisi ulang."
Ini adalah kejadian mengerikan terbaru yang muncul dari negara di mana 386.452 infeksi dan 3.498 kematian lainnya tercatat secara resmi pada hari Jumat.
Namun, petugas medis telah memperingatkan angka sebenarnya bisa sepuluh kali lebih besar.