Hari Buruh Internasional

6 Puisi Karya Widji Thukul Tentang Perjuangan Kaum Buruh, Peringati Hari Buruh Internasional 1 Mei

Berbagai kegiatan bisa dilakukan untuk memperingati Hari Buruh Internasional ini, seperti melalui puisi-puisi perjuangan para pekerja.

Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
Tribun Sumsel
Hari Buruh Internasional 1 Mei, Ini 6 Puisi Karya Widji Thukul Tentang Perjuangan Kaum Buruh 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Hari Buruh Internasional akan jatuh pada 1 Mei mendatang.

Hari Buruh, tidak terlepas dari peristiwa perjuangan para pekerja untuk mendapatkan hak-haknya.

Berbagai kegiatan bisa dilakukan untuk memperingati Hari Buruh Internasional ini, seperti melalui puisi-puisi perjuangan para pekerja.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Hari Buruh 1 Mei 2021, Jadi Status dan Caption Whatsapp (WA) dan Instagram

Baca juga: 20 Kutipan Ucapan Selamat Hari Buruh 2021 dari Tokoh Dunia, Bahasa Inggris dan Indonesia

Baca juga: Hari Buruh (May Day) 1 Mei 2021, Ini Sejarah Perjuangan Buruh di Indonesia dari Masa ke Masa

Berbicara mengenai puisi perjuangan kelas-kelas masyarakat dan pekerja, terselip nama Widji Thukul.

Widji Thukul memiliki nama lengkap Widji Widodo.

Widji Thukul merupakan Sastrawan, Penyair sekaligus Aktivis yang selalu memberikan kritik terhadap pemerintahan zaman Orde Baru.

Widji Thukul, Aktivis yang Hilang Pada Tahun 1998 Lalu
Widji Thukul, Aktivis yang Hilang Pada Tahun 1998 Lalu (Youtube : Data Fakta)

Banyak puisi serta karya sastra dari Sastrawan asal Solo Provinsi Jawa Tengah ini.

Namun keberadaan Widji Thukul tidak diketahui rimbanya hingga kini.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini 5 Puisi Wijdi Thukul yang Memperjuangkan Hak Para Kaum Buruh.

1. Satu Mimpi Satu Barisan

Di lembang ada kawan Sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upa ya upah

Di Ciroyom ada kawan Sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada Neni
kawn Bariyah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isu dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

Di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang lantung cari kerjaan
bini hamil tiga bulan
kesalahan: karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

Dimana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung – solo – jakarta – tangerang
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan

satu mimpi

satu barisan

Baca juga: Kumpulan Kata-kata Quotes Ucapan Selamat Hari Buruh 2021 Dalam Bahasa Inggris dan Indonesia

Baca juga: 35 Ucapan Peringati Hari Buruh/May Day 1 Mei 2020, Cocok Dibagikan Ke Instagram, WhatsApp, FB

2. Buruh-buruh

Di batas desa
pagi-pagi
dijemput truk
dihitung seperti pesakitan
diangkut ke pabrik
begitu seterusnya

Mesin terus berputar
pabrik harus bereproduksi
pulang malam
badan loyo
nasi dingin

Bagaimana kalau anak sakit
bagaimana obat
bagaimana dokter
bagaimana rumah sakit
bagaimana uang
bagaimana gaji
bagaimana pabrik? mogok
pecat! mesin tak boleh berhenti
maka mengalirlah tenaga murah
mbak ayu, kakang dari desa

3. Suti

Suti tidak kerja lagi
pucat ia duduk dekat amben-nya
Suti di rumah saja
tidak ke pabrik tidak kemana-mana
Siti tidak ke rumah sakit
batuknya memburu
dahaknya berdarah

Suti kusut-masai
di benaknya menggelegar suara mesin
kuyu matanya membayangkan
buruh-buruh yang berangkat pagi
pulang petang
hidup pas-pasan
gaji kurang
dicekik kebutuhan

Suti meraba wajahnya sendiri
tubuhnya makin susut saja
makin kurus menonjol tulang pipinya
loyo tenaganya
bertahun-tahun dihisap kerja

Suti batuk-batuk lagi
ia ingat kawannya
Sri yang mati
karena rusak paru-parunya

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti memejamkan mata
suara mesin kembali menggemuruh
bayangan kawannya bermunculan
Suti menggelengkan kepala
tahu mereka dibayar murah

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti merenungi resep dokter
tak ada uang
tak ada obat

4. Peringatan

Jika rakyat pergi
jika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasati terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara bungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata, lawan!

5. Puisi Untuk Adik

apakah nasib kita akan terus seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
o… tidak, dik!
kita akan terus melawan
waktu yang bijak bestari

kan sudah mengajari kita
bagaimana menghadapi derita
kitalah yang akan memberi senyum
kepada masa depan

jangan menyerahkan diri kepada ketakutan
kita akan terus bergulat

apakah nasib kita akan terus seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
o… tidak, dik!
kita harus membaca lagi
agar bisa menuliskan isi kepala
dan memahami dunia

6. Sehari Saja Kawan

Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing nggandeng lima kawan
sudah berapa kita punya kawan

Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing bawa lima kawan
kalau kita satu pabrik bayangkan kawan

Kalau kita satu hati kawan
satu tuntutan bersatu suara
satu pabrik satu kekuatan
kita tak mimpi kawan!

Kalau satu pabrik bersatu hati
mogok dengan seratus poster
tiga hari tiga malam
kenapa tidak kawan

Kalau satu pabrik satu serikat buruh
bersatu hati
mogok bersama sepuluh daerah
sehari saja kawan
sehari saja kawan

Sehari saja kawan
kalau kita yang berjuta-juta
bersatu hati mogok
maka kapas tetap terwujud kapas
karena mesin pintal akan mati
kapas akan tetap berwujud kapas
tidak akan berwujud menjadi kain
serupa pelangi pabrik akan lumpuh mati

Juga jalan-jalan
anak-anak tak pergi sekolah
karena tak ada bis
langit pun akan sunyi
karena mesin pesawat terbang tak berputar
karena lapangan terbang lumpuh mati

Sehari saja kawan
kalau kita mogok kerja
dan menyanyi dalam satu barisan
sehari saja kawan
Kapitalis pasti kelabakan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved