1 Mei Hari Buruh atau May Day, Sejarah Hari Buruh Internasional hingga Diperingati di Indonesia

Sempat dibungkam pada masa orde baru, para buruh kembali bersuara setelah reformasi bergulir.

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrasi Peringatan Hari Buruh, May Day. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Peringatan May Day atau Hari Buruh dilakukan setiap 1 Mei.

Setiap tahunnya pada tanggal 1 Mei Seluruh dunia begitu juga dengan Indonesia akan memperingati May Day dengan berbagai kegiatan seperti turun ke jalan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), May Day adalah peringatan kemenangan kaum buruh yang diperingati setiap 1 Mei.

Pada awalnya, Hari buruh atau sering disebut May Day ini akibat kaum pekerja yang menuntut kerja 8 jam sehari.

Perayaan hari buruh ini memiliki sejarah panjang di Indonesia.

Sempat dibungkam pada masa orde baru, para buruh kembali bersuara setelah reformasi bergulir.

Dikutip dari Tribunnews.com, peringatan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional erat dengan peristiwa Haymarket.

Pada 1 Mei 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran.

Di amerika Serikat, para buruh menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari, sebagaimana dilansir timeanddate.com

Aksi tersebut berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Pada 4 Mei 1886, para demonstran melakukan pawai besar-besaran, hingga petugas keamanan menembaki para demonstran.

Sementara itu, di berbagai negara juga terjadi pemogokan buruh untuk menuntut perlakuan yang lebih adil.

Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei sebagai hari buruh sedunia.

Sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei atau May Day diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara.

Sedangkan untuk di Indonesia sendiri Hari buruh mulai diperingati pada tahun 1920.

Akan tetapi pada masa pemerintahan Orde Baru, Hari Buruh tidak lagi diperingati.

50 Ucapan Selamat Hari Buruh 1 Mei 2021
50 Ucapan Selamat Hari Buruh 1 Mei 2021 (Tribun Sumsel)

Sehingga, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi.

Hal tersebut disebabkan gerakan buruh dihubungkan dengan paham komunis sejak kejadian G30S pada 1965 di Indonesia.

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan berbagai aksi di berbagai kota.

Kemudian, peringatan May Day mulai tahun 1999-2006, tidak ada tindakan para buruh yang masuk kategori membahayakan ketertiban umum.

Justru adanya tindakan represif apart keamanan terhadap kaum buruh.

Dikarenakan, mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap peringatan May Day dilatarbelakangi gerakan komunis.

Dilansir wikipedia.org, kekhawatiran adanya kerusuhan akibat gerakan massa buruh setiap tanggal 1 Mei, ternyata tidak terbukti.

Di era reformasi aksi unjuk rasa ribuan buruh dan mahasiswa kembali dilakukan pada 1 Mei 2000.

Ketika itu ribuan buruh menuntut agar, 1 Mei kembali dijadikan hari buruh dan hari libur nasional.

Unjuk rasa yang digelar pada waktu itu disertai dengan aksi mogok.

Sehingga membuat gerah para pengusaha, karena aksi mogok berlangsung selama satu minggu.

Ketika era Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), hari buruh, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional pada 2013.

Bersamaan dengan perayaan hari buruh yang diperingati di seluruh penduduk dunia.

Ditetapkan, 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional dituangkan dalam peraturan Presiden.

Kemudia presiden yang menjadikan, 1 Mei sebagai hari libur nasional yang disambut baik para buruh.

Penulis : Erland Roy/Tribun Sumsel

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved