Efek Munarman Ditangkap Densus 88, Tokoh Ini Warning Aksi Lone Wolf : Simpatisan Munarman Banyak
Bekas pentolan FPI, Munarman ditangkap Densus 88 Mabes Polri, Tokoh ini memperingatkan agar polisi hati-hati ada lone wolf.
TRIBUNSUMSEL.COM - Bekas pentolan FPI, Munarman ditangkap Densus 88 Mabes Polri,
Tokoh ini memperingatkan agar polisi hati-hati ada lone wolf.
Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, meminta jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya aksi teror setelah penangkapan eks Sekretaris FPI, Munarman.
Aksi teror, terkhusus yang dilakukan seorang diri atau Lone Wolf, bisa saja terjadi mengingat Munarman memiliki cukup banyak simpatisan.
"Aparat juga harus meningkatkan kewaspadaan, sebab penangkapan Munarman dapat memicu jaringan teror lone wolf. Simpatisan Munarman cukup banyak di Indonesia," ujar Ken saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021) malam.
Para Lone Wolf yang biasanya tidak memiliki kelompok, lanjut Ken, keberadaan dan kegiatannya justru sering kali luput dari perhatian aparat keamanan.
"Kalau yang bergabung ke kelompok seperti JI dan JAD masih terpantau oleh aparat. Tapi kalau yang simpatisan FPI/ lone wolf bisa saja lepas dari pantauan aparat," ujar Ken.
Selain itu, Ken Setiawan juga mengapresiasi langkah Tim Densus 88 Anti-teror yang menangkap Munarman.
Diharapkan, para mentor aksi terorisme lainnya bisa segera ditangkap.
"Saya mengapresiasi langkah aparat menangkap Munarman, selain itu juga diharap segera menindak para mentor-mentor aksi terorisme yang lain," pungkas Ken Setiawan.
Sebelumnya, Munarman ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri.
Pengacara Muhammad Rizieq Shihab itu diduga terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Diketahui, Munarman ditangkap Densus 88 Polri di rumahnya di Perumahan Modernhills, Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa 27 April 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, menyampaikan Munarman diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme di tiga daerah sekaligus.
"Jadi terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan. Jadi ada tiga tersebut," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/4/2021).